kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

GBP menang tipis atas dollar AS


Kamis, 05 November 2015 / 18:25 WIB
GBP menang tipis atas dollar AS


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mata uang poundsterling berhasil mengalahkan dollar Amerika Serikat (AS). Namun penguatan GBP tertahan pernyataan pejabat Bank Sentral AS alias The Fed yang optimistis terhadap kenaikan suku bunga acuan pada pengujung tahun 2015.

Mengacu Bloomberg pada Kamis (5/11) pukul 15.58 WIB, pasangan GBP/USD naik 0,03% ke level 1,5390.

Analis SoeGee Futures Alwi Assegaf menjelaskan, menguatnya mata uang Inggris disebabkan oleh rilis data Services PMI per Oktober 2015 yang tercatat 54,9, lebih baik dibandingkan pencapaian bulan sebelumnya di level 53,3.

Namun, penguatan poundsterling di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) memang tipis. Sebab, lanjut Alwi, pelaku pasar mengantisipasi pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Inggris alias Bank of England (BoE) Mark Carney pada Kamis (5/11) malam terkait suku bunga acuan. Memang pasar memprediksi suku bunga acuan Inggris bakal dikerek Februari 2016.

“Salah satu tolak ukur Inggris menaikkan suku bunga acuan adalah data inflasi yang akan dirilis hari ini,” tuturnya. Laporan inflasi Inggris juga mencakup data proyeksi ekonomi yang akan berpengaruh pada kebijakan moneter negara tersebut waktu mendatang.

Di sisi lain, pada Rabu (4/11) malam, Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan mereka besar peluang terwujud pada Desember 2015 seiring dengan data perekonomian AS yang positif.

Memang Negeri Paman Sam merilis data neraca perdagangan (Trade Balance) per September 2015 yang tercatat minus US$ 40,8 miliar, lebih baik dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang minus US$ 48 miliar.

Ada pula data ISM Non-Manufacturing PMI per Oktober 2015 yang mencapai level 59,1, lebih tinggi ketimbang angka bulan sebelumnya sebesar 56,9.

“Pernyataan hawkish dari Yellen dan membaiknya data ekonomi AS membuat penguatan poundsterling tertahan,” tukasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×