kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Garuda Indonesia akan pangkas kursi bisnis


Selasa, 30 Desember 2014 / 07:00 WIB
Garuda Indonesia akan pangkas kursi bisnis
ILUSTRASI. Inilah 7 Rekomendasi Anime Musim Panas (Summer) 2023, Banyak yang Seru!


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berusaha menggenjot pendapatan dengan cara mengurangi kursi kelas bisnis dan menambah kelas ekonomi. Manajemen akan melakukan opsi ini pada tahun depan. Cara ini diharapkan bisa menggenjot pendapatan emiten.

Saat ini, GIAA memiliki 12 kursi bisnis tiap pesawat. Nantinya, jumlah tersebut akan berkurang jadi delapan kursi. Pasalnya, tingkat isian kelas bisnis GIAA hanya sekitar 40% sampai 50%. "Dalam memperkuat daya tahan terhadap gempuran Low Cost Carrier (LCC). Memaksimalkan kapasitas. Memperbesar 15% untuk ekonomi," jelas Direktur Utama GIAA Arif Prabowo, Senin, (29/12).

Aksi ini sejalan dengan fokus Arif membenahi Garuda Indonesia. Pertama, ia ingin menggenjot revenue generator. Menurut dia, peningkatan kapasitas ini dilakukan untuk mempercepat raihan pendapatan GIAA.

Kedua, GIAA akan merestrukturisasi biaya sehingga memiliki daya saing. Salah satunya, GIAA melakukan restrukturisasi rute. Arif bilang, pihaknya akan menyesuaikan beberapa rute. Misalnya GIAA mengurangi jumlah penerbangan ke Tokyo dari empat kali sehari menjadi dua kali sehari. GIAA juga menunda pembukaan rute Nagoya di kuartal pertama tahun depan. Soalnya, pasar ke Nagoya kasih dapat dilayani di Osaka.

Selain itu, GIAA juga akan mengurangi rasio unit pesawat dibanding karyawan. Saat ini rasio GIAA adalah 1:60. Arif bilang, ia akan menurunkan rasio tersebut jadi 1:50. Dengan ini, GIAA dapat meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional.

Ketiga, Arif menyebut memperbaiki finansial GIAA. Untuk itu, GIAA berencana menerbitkan obligasi senilai US$ 500 juta pada semester I-2015. Surat utang tersebut untuk merestrukturisasi utang jatuh tempo sampai kuartal I-2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×