kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Garap aspal di Buton, WIKA-TINS bentuk anak usaha baru


Senin, 07 Februari 2011 / 16:18 WIB
Garap aspal di Buton, WIKA-TINS bentuk anak usaha baru
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Arie Prabowo Ariotedjo


Reporter: Didik Purwanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Proyek bersama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Timah Tbk (TINS) untuk menggarap proyek aspal alam di Kabupaten Buton
Sulawesi Tenggara sudah mulai ada titik terang. Kabarnya, untuk masuk dalam proyek tersebut kedua anak usaha BUMN itu membentuk anak usaha
baru.

Direktur Keuangan WIKA Ganda Kusuma menjelaskan, kerjasama tersebut sedang dibicarakan kedua belah pihak, termasuk membuat struktur organisasi dan mekanisme kerja proyek tersebut. Tapi, sampai saat ini belum ada pembagian jelas mengenai proyek tersebut, terutama sistem bagi hasilnya.

"Yang jelas kita akan membentuk perusahaan terbatas (PT) baru untuk proyek ini," ungkap Ganda, Senin (7/2).

Ganda bilang perseroan telah menyiapkan dana sekitar Rp 300 miliar untuk membangun pabrik sekaligus operasionalnya. Namun, sampai saat ini perseroan belum menemukan nama yang pas untuk anak usahanya itu. Anak usaha baru itu akan membuat operasional perseroan lebih sederhana.

Sekretaris Perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede menambahkan, kerjasama ini sudah dalam tahap uji coba (pilot plan). Untuk mengerjakan
uji coba tersebut, perseroan sudah mengucurkan Rp 50 miliar dari dana Rp 300 miliar yang sudah disiapkan.

"Dana Rp 300 miliar itu untuk 6 plan, sementara kita uji coba 1 lokasi dulu," jelas Natal.

Lanjut Natal, WIKA maupun TINS memang belum menyepakati jadwal pertemuan untuk menindaklanjuti rencana kerja sama tersebut. Maklum saja, proses tersebut memerlukan waktu lama karena harus ekstraksi aspal buton yang membutuhkan uji coba teknologi dulu.

Tapi, Natal optimis bisa mengerjakan proyek aspal sebesar 50 ribu ton yang akan dipasarkan ke pasar lokal. Alasannya, peluang pasar aspal untuk domestik masih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×