Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) yang tak kunjung usai membuat beberapa emiten memilih untuk merevisi anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk tahun ini. Salah satunya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Meski tidak menyebut angka pasti, Direktur Keuangan PTBA Mega Satria mengatakan, akan ada perubahan alokasi capex tahun ini. “Kami sedang mencoba review secara keseluruhan. Akan kami sampaikan pada paparan kuartal kedua di akan dilakukan bulan Juli,” kata dia dalam paparan kinerja PTBA, Senin (4/5).
Asal tahu saja, awalnya PTBA mengalokasikan capex senilai Rp 4 triliun untuk tahun ini. Pendanaan capex tersebut akan diambil dari internal kas perusahaan.
Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) kalkulasi ulang rencana produksi dan penjualan tahun 2020
Penggunaan capex akan dibagi-bagi sesuai kebutuhan. Di mana, Rp 800 miliar dialokasikan untuk pengerjaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8.
Selain itu, sekitar Rp 400 miliar dari capex bakal digunakan PTBA untuk mengembangkan jaringan angkutan batubara termasuk kereta api dan pelabuhan. Sisanya akan dipakai untuk investasi di anak usaha dan cucu usaha¸serta investasi pengembangan dan investasi rutin.
Nah, hingga kuartal I-2020, emiten pelat merah ini telah menggunakan Rp 407 miliar dari anggaran capex. Mega menjelaskan, dana Rp 39 miliar digunakan untuk investasi rutin. Dan sisinya Rp 368 miliar digunakan untuk menyetor modal ke entitas usaha serta untuk proyek PLTU Mulut Tambang 8.
Baca Juga: Ini penyebab turunnya pendapatan dan laba bersih Bukit Asam (PTBA) di kuartal I-2020
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin bilang, semua proyek yang dikembangkan PTBA masih berjalan dengan baik, termasuk proyek PLTU ini. “PLTU Sumsel 8 memang ada sedikit kemunduran, namun jangka waktu penyelesaian masih belum akan dimundurkan,” jelas dia.
Untuk diketahui, PLTU yang terletak di Muara Enim tersebut memiliki kapasitas 2x620 megawatt (mw). Commercial Operation Date (COD) untuk unit I ditargetkan pada tahun 2021 sementara COD Unit II ditargetkan pada 2022 dengan kebutuhan total batubara mencapai 5,4 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News