kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Gara-gara pandemi Covid-19, volume penjualan Gudang Garam (GGRM) makin turun


Jumat, 29 Mei 2020 / 16:02 WIB
Gara-gara pandemi Covid-19, volume penjualan Gudang Garam (GGRM) makin turun
ILUSTRASI. Warga melistas di depan pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk di Kelurahan Bolowerti, Kota Kediri, Jawa Timur.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I-2020. Masing-masingnya meningkat 4,1% year on year (yoy) menjadi Rp 27,26 triliun dan 3,9% yoy menjadi Rp 2,45 triliun. Meskipun begitu, manajemen Gudang Garam mengungkapkan, telah terjadi penurunan volume penjualan pada triwulan pertama 2020. 

"Volume penjualan sudah mengalami penurunan dibanding tahun 2019 akibat kenaikan cukai yang cukup tinggi di tahun 2020 serta daya beli masyarakat yang cenderung lesu," kata manajemen Gudang Garam dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/5).

Merebaknya pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020 membuat tantangan kian berat. Pasalnya, daya beli masyarakat makin tertekan sehingga akan berdampak terhadap permintaan produk. 

Baca Juga: Selama pandemi corona, harta pemilik Grup Djarum sudah ambles Rp 174,91 triliun

"Dari April hingga saat ini, volume penjualan terlihat menunjukkan penurunan yang lebih tajam," ungkap manajemen PT Gudang Garam Tbk.

Terlebih lagi, pemberlakuan tarif cukai baru menyebabkan peningkatan harga rokok. Berdasarkan riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dirilis tanggal 30 April 2020, harga jual rata-rata brand andalan GGRM dapat naik 1%-2% year to date (ytd). 

Sebut saja GG International yang naik 1,1% menjadi Rp 18.800 per bungkus dan Surya 16 yang naik 2% menjadi Rp 24.900 per bungkus.

Sementara itu, harga jual rata-rata produk yang lebih murah bisa naik 8% ytd. Contohnya, Surya Pro Mild yang meningkat 8,2%, dari Rp 18.400 per bungkus menjadi Rp 19.900 per bungkus, GG Signature Mild 16 naik 7,6% ke Rp 19.900 per bungkus dari Rp 18.500 per bungkus, dan harga GG Surya PRO 16 yang naik 7,6% dari Rp 18.500 per bungkus menjadi Rp 19.900 per bungkus.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) bukukan kenaikan pendapatan 4,1% di kuartal I 2020

Oleh karena itu, manajemen Gudang Garam akan bersiaga dan terus memantau situasi terkait Covid-19 dengan seksama. Gudang Garam juga berupaya memastikan kepatuhan terhadap protokol-protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO).

GGRM juga memfasilitasi rapid test bagi karyawan distribusi terutama yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Bagi karyawan yang bekerja dari rumah, Gudang Garam menyediakan prasarana yang dibutuhkan agar pegawai tetap dapat melakukan pekerjaannya semaksimal mungkin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×