Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berhasil membukukan kinerja yang cemerlang sepanjang tahun lalu. Meski begitu kinerja INDF diprediksi akan seret tahun ini lantaran terimbas corona.
Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika Putri D mengatakan, pendapatan dan laba bersih INDF akan tertekan tahun ini lantaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Selain itu, ketidakpastian penerimaan tunjangan hari raya (THR). Ini adalah dua faktor penekan konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Analis: Investor bisa cermati saham terkait konsumsi
“Namun, kami masih optimistis dengan outlook INDF sebagai salah satu pemain defensif dan pemimpin pasar produk makanan bermerek.,” tulis Chantika dalam riset, Kamis (30/4) pekan lalu.
Chantika memprediksi ada penurunan konsumsi pada semester I-2020 seiring dengan penerapan kebijakan PSBB dan ketidakpastian pemberian tunjangan hari raya (THR). Akibatnya, pendapatan INDF tahun ini diprediksi hanya tumbuh 1,6% (dibanding 4,4% pada 2019).
Lebih lanjut, NH Korindo Sekuritas memprediksi INDF masih mampu menjaga net gearing ratio di level optimal dan membukukan kinerja positif untuk semua segmennya.
Pandemi corona membuat harga saham INDF turun cukup dalam. Secara year-to-date, saham INDF turun 18,61%. Karenanya, Chantika merekomendasikan beli saham INDF dengan target harga Rp 7.825 per saham.
Meski demikian,ada tiga risiko yang dihadapi saham INDF, yakni tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, daya beli masyarakat yang rendah, serta fluktuasi harga komoditas.
Catatan saja, tahun lalu INDF membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 18% menjadi Rp 4,91 triliun dari Rp4,17 triliun pada tahun 2018.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham INDF, ASII, dan ADRO untuk hari ini
Dari sisi topline, INDF membukukan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 76,59 triliun atau tumbuh 4,4% secara tahunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News