kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, dana kelolaan reksadana turun Rp 53 triliun dalam sebulan


Senin, 13 April 2020 / 17:33 WIB
Gara-gara corona, dana kelolaan reksadana turun Rp 53 triliun dalam sebulan
ILUSTRASI. Dana kelolaan industri reksadana nasional bulan Maret mencapai Rp 492,67 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana turun penurunan di akhir kuartal pertama seiring penurunan pasar modal. Laporan Infovesta Utama menyebut, AUM industri reksadana nasional bulan Maret mencapai Rp 492,67 triliun. Angka tersebut turun sebesar Rp 53,28 triliun atau 9,76% jika dibandingkan Februari yang sebesar Rp 545,95 triliun.

Tak hanya dana kelolaan, unit penyertaan (UP) reksadana juga turun 4,43% dalam sebulan. Seluruh jenis reksadana mencatat penurunan dana kelolaan. Sementara dari segi unit penyertaan, hanya reksadana terproteksi dan reksadana ETF yang berhasil mencatatkan pertumbuhan unit penyertaan.

Infovesta Utama mengungkapkan, pandemi corona merupakan faktor utama yang menekan kinerja reksadana. Virus corona disebut telah membuat para investor mengubah profilnya menjadi lower risk.

Baca Juga: IHSG masih akan menguji support terdekat pada Selasa (14/4)

Reksadana indeks merupakan reksadana dengan penurunan dana kelolaan yang paling jeblok, yakni 24,64% secara bulanan atau month to month (mtm). Peringkat kedua ditempati oleh reksadana pasar uang yang turun 20,70%.

Lalu pada peringkat berikutnya ditempati oleh reksadana saham yang turun 17,70%, disusul reksadana ETF yang menyusut 16,24% pada periode yang sama.

Reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana DIRE + KIK EBA masing-masing turun 9,92%, 6,53%, dan 2,07%.

Sementara reksadana terproteksi merupakan reksadana yang dari segi AUM mengalami penurunan paling kecil, yakni hanya turun 0,22%. Tak hanya itu, dari segi UP, reksadana terproteksi juga berhasil menjadi reksadana dengan pertumbuhan UP paling tinggi, yakni sebesar 0,33%.

Baca Juga: IHSG turun 0,54% pada Senin (13/4), investor asing net buy GGRP dan ECII

Kinerja baik reksadana terproteksi tak terlepas dari sifatnya yang menempatkan sebagian besar investasinya pada instrumen surat utang dan memegangnya hingga jatuh tempo. Sehingga menjadikannya pilihan di tengah ketidakpastian kondisi pasar modal di Indonesia.

Selain reksadana terproteksi, reksadana ETF juga berhasil mencatatkan pertumbuhan unit penyertaan yakni sebesar 0,13%. Sementara unit penyertaan reksadana pasar uang dan reksadana DIRE + KIK EBA masing-masing turun 21,33% dan 17,29%.

Lalu reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap turun 5,23% dan 3,44% dari segi UP. Sedangkan reksadana saham dan reksadana campuran masing-masing mengalami penurunan unit penyertaan sebesar 0,96% dan 0,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×