kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gapuraprima ingin kulik pendapatan berulang 20%


Rabu, 10 Februari 2016 / 10:04 WIB
Gapuraprima ingin kulik pendapatan berulang 20%


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perdana Gapuraprima Tbk ingin mengantongi porsi bisnis dari recurring income alias pendapatan berulang 20% pada tahun ini. Mereka menyebut, target kontribusi itu membesar ketimbang realisasi porsi recurring income tahun 2015 yang terealisasi sebesar 10%.

Demi mengejar asa, Gapuraprima akan menambah tiga portofolio hotel. Manajemen perusahaan belum membeberkan detail ketiga hotel ini.

Namun yang pasti, dua di antara tiga hotel yang akan ditambah, sejatinya adalah hotel milik sendiri yang belum terkonsolidasi dengan perusahaan. Sementara satu hotel lagi adalah hotel anyar yang akan mereka dirikan pada tahun 2016 ini.

Alasan Gapuraprima mencaplok dua hotel sendiri karena pertimbangan kecepatan proses. "Kami sudah bisa memasukkan sebagai pembelian tapi juga sudah bisa mendapatkan pemasukan langsung, jauh lebih cepat ketimbang akuisisi dari nol," jelas Sekretaris Perusahaan Perdana PT Perdana Gapuraprima Tbk Rosihan Saad kepada KONTAN, Selasa (9/2).

Selain recurring income, Gapuraprima akan mengulik pendapatan dari penjualan proyek. Sasaran perusahaan berkode GPRA di Bursa Efek Indonesia itu adalah proyek apartemen dan perumahan untuk kelas menengah. Informasi saja, komposisi penjualan proyek saat ini; 60% perumahan dan 40% apartemen.

Paling tidak tahun ini Gapuraprima akan menggeber tiga proyek hunian. Pertama, perumahan Bukit Cimanggu City di Bogor, Jawa Barat. Hingga akhir tahun 2016 nanti, perusahaan itu menargetkan mengantongi marketing sales atau pendapatan pra penjualan sebesar Rp 500 miliar dari proyek ini.

Kedua, proyek mixed use bernama West Town di Cengkareng, Jakarta Barat. Luas proyek ini 2 hektare (ha). Nilai investasi pembangunan  proyek hingga tuntas sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar.

Ketiga, apartemen Grand Park City di Pakuan, Bogor. Gapuraprima akan membangun tiga menara apartemen berisi 1.200 unit kamar. Luas area proyek ini 1,6 ha. Perusahaan itu memperkirakan biaya pengembangan apartemen akan menelan duit sekitar Rp 200 miliar.

Gapuraprima  membekali rencana pembangunan proyek 2016 dengan dana belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 300 miliar–Rp 400 miliar. Sumber belanja modal ini berasal dari kas internal dan rencana penerbitan medium term notes (MTN).

Asal tahu saja, Gapuraprima ingin menerbitkan MTN sebesar Rp 200 miliar pada pertengahan 2016 ini. Manajemen perusahaan bilang, lebih memilih menerbitkan MTN ketimbang obligasi karena MTN lebih efisien dengan tenor jangka pendek. "Lebih cepat diserap oleh pelaku pasar modal juga," alasan Rosihan.

Bermodalkan aneka strategi tadi, Gapuraprima berharap bisa mengantongi pertumbuhan pendapatan 15% pada tahun ini. Informasi saja, mereka menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% tahun 2015, atau sebesar Rp 678,48 miliar. Jika target itu terpenuhi, berarti target pertumbuhan 15% tahun ini setara dengan Rp 780,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×