kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gandeng 5.000 Tenaga Kesehatan, BEI Perluas Literasi Pasar Modal di Jawa Barat


Minggu, 27 November 2022 / 07:45 WIB
Gandeng 5.000 Tenaga Kesehatan, BEI Perluas Literasi Pasar Modal di Jawa Barat
ILUSTRASI. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BANDUNG. Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar program literasi dan inklusi pasar modal kepada 5.000 tenaga kesehatan di Jawa Barat. Di samping untuk menambah jumlah investor, edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi juga bertujuan mencegah jerat investasi bodong dan pinjaman ilegal.

Adapun, dalam program ini BEI menggandeng PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pencanangan literasi dan inklusi pasar modal kepada 5.000 tenaga kesehatan di Jawa Barat juga dilakukan bersama PT BJB Sekuritas Jawa Barat.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, program ini sebagai wujud apresiasi bagi tenaga kesehatan yang berjasa di garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. "Dengan pembekalan literasi keuangan, kami berharap tenaga kesehatan turut menjadi pahlawan keuangan bagi keluarganya sendiri," ujar Iman dalam penandatangan program secara simbolis, Jum'at (25/11).

Program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat. Didukung oleh PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai perusahaan efek daerah pertama di Indonesia.

Target dari program ini bisa menjangkau minimal 5.000 tenaga kesehatan. "Langkah ini sebagai upaya meningkatkan literasi pasar modal. Kami terus sinergi menggencarkan program-program edukasi ke berbagai pihak," imbuh Iman.

Baca Juga: IHSG Tergerus 0,41% Sepekan, Indeks High Dividend 20 Justru Naik 1,37%

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK Djustini Septiana menambahkan, literasi keuangan menjadi faktor penting dan salah satu tantangan pengembangan pasar modal. Menurutnya, inklusi keuangan sudah jauh lebih maju, antara lain dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah investor secara pesat.

Namun, tingkat literasi masih merangkak. Hal ini tampak dari maraknya masyarakat yang terjerat penipuan berkedok investasi maupun pinjaman. Oleh sebab itu, literasi harus terus ditingkatkan tak hanya dari sisi pemahaman aspek legal, tapi juga rasionalitas dalam berinvestasi.

"Inklusi sudah tinggi tapi belum dibarengi dengan pemahaman, literasi. Penipuan itu berasal dari ketidaktahuan dan serakah. Selalu ingin lebih untung di atas normal, akhirnya terjebak penipuan," tandas Djustini.

Sebagai informasi, data KSEI mencatat jumlah investor pasal modal telah mencapai 10.115.140 Single Investor Identification (SID) per 23 November 2022. Tumbuh 35,06% dibandingkan posisi per 2021 dengan 7.489.337 investor.

Dari 10,11 juta lebih investor pasar modal, sebanyak 4.374.271 terdata merupakan investor saham. Mengalami kenaikan 26,73% dibandingkan posisi investor saham per tahun 2021.

Baca Juga: Terpangkas 0,41% Sepekan, Tengok Prediksi IHSG Pekan Depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×