kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gajah Tunggal masih raih pertumbuhan kinerja di kuartal III-2018


Kamis, 01 November 2018 / 19:07 WIB
Gajah Tunggal masih raih pertumbuhan kinerja di kuartal III-2018
ILUSTRASI. Stan ban mobil GT Radial produksi PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kinerja penjualan PT Gajah Tunggal Tbk pada kuartal III-2018 tercatat masih bertumbuh. Hanya saja kinerja tersebut belum bisa mendongkrak bottom line perusahaan ban ini.

Tercatat dalam laporan keuangan kuartal III-2018 total penjualan Perusahaan sebesar menjadi Rp 11.240 triliun. Atau meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,80 triliun.

Catharina Widjaja, Direktur PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan penjualan bersih PT Gajah Tunggal Tbk secara Quarter on quarter (QoQ) membaik pada kuartal III-2018 didorong oleh peningkatan penjualan domestik dan ekspor. Meskipun penjualan ekspor meningkat pada kuartal III-2018, kinerja ekspor YoY masih negatif untuk periode sembilan bulan 2018. "Namun demikian, penjualan domestik tetap kuat dan mampu mengimbangi penurunan penjualan Perusahaan di pasar ekspor," kata Catharina dalam keterangan pers (1/11).

Adapun marjin kotor Perusahaan berkode saham GJTL di Bursa Efek Indonesia ini menurun menjadi 16,3% pada periode kuartal III-2018. Periode sama tahun lalu marjin kotor perusahaan sebanyak 16,8% "Depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS berdampak negatif terhadap marjin Perusahaan serta harga bahan baku utama tertentu yang lebih tinggi, terutama bahan baku carbon black," jelasnya.

Terlepas dari marjin kotor yang lebih rendah, perusahaan berhasil meningkatkan laba kotor dan laba operasinya. Marjin operasi meningkat dari 6,0% di kuartal III-2017 menjadi 6,6% di kuartal III-2018. Hal ini tercermin dari biaya transportasi dan biaya pemasaran yang lebih rendah. EBITDA Perusahaan juga meningkat dari Rp 1,20 triliun (US$ 90,5 juta) pada kuartal III-2017 menjadi Rp 1,27 triliun (US$ 91,8 juta) pada kuartal III-2018.

Depresiasi Rupiah juga menyebabkan kerugian pada perubahan kurs sebagai akibat dari penyesuaian translasi sebagian besar utang Perusahan dalam mata uang Dolar AS. Akibatnya, Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp 229 miliar pada kuartal III-2018. Naik dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 141 miliar pada kuartal III-2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×