Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) jatuh ke level terendah dalam lima bulan. Beberapa faktor negatif kini menekan pergerakan harga.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/6) pukul 21:30 WIB, harga CPO pengiriman September 2016 di Malaysia Derivative Exchange tergerus 1,08% ke RM 2.374 atau US$ 588,35 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Ini level terendah sejak akhir Januari.
Sepekan terakhir, harga CPO melemah 3,85%. Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures, mengatakan, pergerakan harga komoditas termasuk CPO sedang tertekan lantaran pelaku pasar meninggalkan aset berisiko menjelang referendum Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada tanggal 23 Juni mendatang.
Pelemahan harga CPO juga disebabkan beberapa faktor. Pertama, pernyataan pemerintah Malaysia yang akan menunda mandat biodiesel B10 hingga bulan Juli. Program B10 Malaysia bertujuan untuk meningkatkan minimal campuran biodiesel sebesar 10% untuk sektor transportasi.
Selanjutnya, campuran biodiesel di sektor industri direncanakan 7%. Kedua, nilai tukar ringgit Malaysia menguat. Selasa (21/6) pukul 15.51 WIB, pasangan USD/MYR tergerus 0,67% ke 4,0352 dibandingkan sehari sebelumnya.
Menguatnya mata uang ringgit membuat harga CPO lebih mahal. Ketiga, permintaan CPO melemah. Menurut data Intertek, ekspor CPO Malaysia 1-20 Juni 2016 turun 8,7% ke 717.407 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya.
Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar memaparkan, penundaan program B10 di Malaysia, penguatan ringgit serta permintaan menyusut, menyebabkan harga CPO bulan ini lebih rendah dibanding Maret lalu. Namun menjelang Idul Fitri, tren permintaan CPO biasanya akan meningkat kembali.
"Kita tunggu sampai akhir kuartal II. Jika harga CPO anjlok ke bawah RM 2.000 per metrik ton, prospek CPO akan kembali memudar," tuturnya.
Di sisi lain, CPO masih mengharap katalis positif dari penurunan pajak progresif sawit di Prancis. Tuan rumah Piala Eropa 2016 itu memangkas pajak sawit dari € 300 menjadi € 30 per ton. Selanjutnya naik € 90 euro per ton di tahun 2020. Prancis membutuhkan 50.000-150.000 ton CPO per tahun.
Dari dalam negeri, subsidi biodiesel berkurang. Ini bisa menjadi faktor negatif. Namun Deddy optimistis, peluang kenaikan harga CPO masih terbuka di RM 2.500-RM 2.780 per metrik ton di akhir tahun.
Hari ini, Deddy memprediksi, harga CPO melemah di RM 2.300-RM 2.400 dan sepekan RM 2.280-RM 2.470 per metrik ton. Dugaan Wahyu, harga hari ini RM 2.370-RM 2.430 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News