Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Mata uang euro berhasil menekan laju yen meski minim sentimen positif dari Eropa. Mengutip Bloomberg, Rabu (14/12) 0pukul 19.50 WIB, pasangan EUR/JPY menguat tipis 0,02% ke level 122,42.
Data ekonomi Jepang yang dirilis hari ini menunjukkan hasil yang cenderung beragam. Tankan Manufacturing Index Jepang kuartal IV-2016 di level 10, naik dari kuartal sebelumnya di level 6. Sementara Tankan Non-Manufacturing Index masih tetap di level 18. Sedangkan euro minim dukungan data penting dari Eropa.
Analis PT Central Capital Futures, Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan, pasangan EUR/JPY memang dalam tren menguat tahun ini. Secara fundamental, kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) bukan lagi menjadi risiko utama pada pergerakan euro. Sebab, ECB dianggap telah selesai dengan kebijakan pemangkasan suku bunga. Dalam pertemuan terakhir, ECB juga tidak menambah stimulus moneter, tetapi hanya memperpanjang stimulus dengan jumlah yang lebih kecil.
Dari sisi yen, kebijakan moneter BOJ masih stabil. Tetapi tekanan utama JPY datang dari pergerakan dollar AS. "Yield AS terbang seiring dengan kenaikan USD dan pasar saham. Ini menjadi resiko JPY sebagai mata uang carry trade," ungkap Wahyu.
Selanjutnya, Wahyu memprediksi adanya peluang EUR/JPY menguat dalam jangka pendek. Pergerakan euro menanti data manufaktur Eropa sementara yen minim sentimen dari Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News