kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Fund manager JPMorgan buktikan investasi saham negara berkembang menguntungkan


Jumat, 24 April 2020 / 14:50 WIB
Fund manager JPMorgan buktikan investasi saham negara berkembang menguntungkan
ILUSTRASI. FILE PHOTO: People walk inside JP Morgan headquarters in New York, October 25, 2013. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang investor yang memiliki aset saham di negara berkembang terbukti berhasil menuai untung lebih banyak ketimbang investor lain yang memiliki aset saham di negara lain.  

Leon Eidelman, seorang fund manager JPMorgan menjelaskan reksadana saham yang ditempatkan di saham JPMorgan Emerging Market senilai US$ 7,4 miliar ternyata mampu mengalahkan 96% rekan selama lima tahun. JPMorgan memperkirakan tingkat imbal hasil tahunan di 1.200 saham negara berkembang sebesar 18% per tahun selama setengah dekade. 

Fund yang ditempatkan di saham JPMorgan Emerging Market melonjak ke level tertinggi sepanjang bulan lalu. Eidelman menjelaskan, reksadana saham tersebut setengahnya ditempatkan di saham China dan India. 

Baca Juga: JPMorgan naikkan standar pemberian KPR, mitigasi NPL di tengah pandemi Covid-19

Sekitar 19% portofolio reksadana tersebut diinvestasikan di empat perusahaan teknologi Asia seperti Alibaba Group Holding Ltd., Tencent Holdings Ltd., Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. dan Samsung Electronics Co. Investasi tersebut masih sedikit dari bobot benchmark MSCI EM Index.

"Pandangan kami selama lima tahun ke depan bisnis ini akan muncul lebih besar," kata Eidelman yang berbasis di New York dalam sebuah wawancara seperti dikutip Bloomerg

Eidelman mengatakan, lebih suka perusahaan yang berfokus pada teknologi termasuk farmasi yang berbasis di Shanghai, WuXi Biologics Cayman Inc. serta platform belanja online Meituan Dianping di Beijing dan perusahaan e-commerce MercadoLibre Inc. di Buenos Aires. Estimasi laba per saham untuk anggota MSCI Emerging Markets Index dalam 12 bulan ke depan telah dipotong sebesar 17% sejak awal tahun ini, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.

Manajer dana JPMorgan adalah memadukan investasi dari suara investor dan para ahli. Termasuk GMO LLC, Research Afiliasi LLC dan LP Manajer Investasi Natixis yang menggembar-gemborkan nilai ekuitas pasar berkembang berada di kuartal terburuk sejak krisis keuangan 2008. 

Baca Juga: Stocks tumble as coronavirus cases rise rapidly outside China

Optimisme Eidelman didukung proyeksi pertumbuhan pendapatan, dividen dan kinerja mata uang serta penilaian murah dari banyak saham negara berkembang. Dia mengatakan dua ekonomi teratas dunia, AS dan China, paling siap untuk cepat pulih dari pandemi virus corona. AS paling siap dengan kondisi dollar AS sebagai mata uang cadangan global sedangkan China karena pihak berwenang telah dapat memaksakan penutupan tanpa pertengkaran politik di negaranya. 

"Saya pikir kedua tempat itu lebih baik daripada bagian dunia lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×