CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.886   -71,00   -0,45%
  • IDX 7.267   -41,45   -0,57%
  • KOMPAS100 1.111   -6,35   -0,57%
  • LQ45 882   -4,00   -0,45%
  • ISSI 220   -1,22   -0,55%
  • IDX30 452   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 544   -2,64   -0,48%
  • IDX80 127   -0,80   -0,63%
  • IDXV30 136   -1,09   -0,79%
  • IDXQ30 150   -0,84   -0,56%

FREN memperpanjang utang jatuh tempo US$ 120 Juta


Sabtu, 15 November 2014 / 07:00 WIB
FREN memperpanjang utang jatuh tempo US$ 120 Juta
ILUSTRASI. Manfaat jagung untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tengah menata ulang tanggungan utang agar mendapatkan tenor yang lebih panjang. Emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas ini telah memperpanjang tenor fasilitas US$ 120 juta dari First Anglo Financial Pte Ltd.

Fasilitas itu awalnya jatuh tempo 12 November 2014. Namun, kedua belah pihak menyepakati perpanjangan tenor hingga satu tahun menjadi 30 November 2015. Perjanjian amandemen pinjaman itu telah ditandatangani kedua belah pihak pada 1 Oktober 2014.  "Pada 10 Oktober 2014, perusahaan telah menarik pinjaman jangka pendek besar US$ 20 juta," tulis Rodolfo Paguia Pantoja, Presiden Direktur FREN dalam laporan keuangan per 30 September 2014, yang dirilis kemarin.

Utang dari First Anglo diperoleh FREN pada 12 November 2013. Awalnya, nilainya US$ 90 juta berbunga LIBOR tiga bulan ditambah margin tertentu.

Kedua belah pihak kemudian memperbarui pinjaman pada 16 April 2014. Pokok perubahan dari pembaruan itu adalah jumlah fasilitas pinjaman diubah menjadi US$ 120 juta. Selain memperpanjang tenor, FREN juga sedang berusaha sedikit demi sedikit mengurangi utang.   

Dalam waktu dekat, FREN  akan melunasi sisa cicilan  utang US$ 22,49 juta setara Rp 269,17 miliar kepada China Development Bank Corp. (CDB). Fasilitas itu jatuh tempo Desember tahun ini. "Kami akan melunasi pinjaman yang jatuh tempo tersebut," kata Anthony Susilo, Direktur Keuangan FREN kepada KONTAN, belum lama ini.

Cicilan Rp 269,16 miliar itu bagian dari fasilitas kredit pembelian fase I US$ 300 juta milik anak usaha FREN, PT Smart Telecom (Smartel), dari CDB. Fasilitas ini untuk membiayai belanja modal Smartel berbunga LIBOR enam bulan ditambah margin 1,7%. FREN diharuskan membayar dengan 12 kali cicilan selama 28 bulan.

Smartel sejatinya memiliki dua fasilitas utang lain dari CDB. Pertama, fasilitas kredit modal kerja US$ 50 juta pada 25 Maret 2013. Fasilitas ini bertenor 36 bulan dan dikenakan berbunga LIBOR enam bulan ditambah margin.

Kedua, Smartel mengantongi Fasilitas Kredit Pembelian Fase II US$ 350 juta dari CDB. Fasilitas ini dikenakan bunga LIBOR enam bulan ditambah margin 3,5%. Namun, fasilitas ini baru jatuh tempo 29 Juni 2019.

Kebijakan FREN terkait manajemen utang patut dicermati lebih jauh. Pasalnya, tanggungan utang FREN secara keseluruhan terbilang besar. Total pinjaman jangka pendek FREN Rp 1,47 triliun hingga kuartal III-2014. Porsi utang FREN berpotensi membengkak karena sedang butuh dana besar untuk ekspansi.

Harga FREN stagnan di Rp 68 per saham, Jumat (14/11).
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×