Reporter: Irma Yani | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) berencana melakukan konversi utang menjadi saham perseroan. Rencananya utang FMII senilai US$ 11,8 juta kepada dua kreditur, akan ditukar dengan saham hasil penerbitan saham baru dari saham simpanan atau portepel. Sebanyak-banyak 1,121 miliar saham atau 41,2% dari modal disetor perusahaan.
Rencana penerbitan saham akan dilakukan melalui Penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Direktur FMII Aprianto Soesanto dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (16/12), mengatakan, akan meminta persetujuan pemegang saham lain melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (17/12) besok.
Aprianto menjelaskan, FMII memang memiliki utang kepada First Property Investment (Asia) Company Limited (FPI) dan Royal Investment Holding Company Limited (RIH). Total utang per akhir September 2009 sebesar Rp 114,236 miliar yang berasal dari utang valuta asing sebesar US$ 11,8 juta.
Rinciannya, utang kepada FPI senilai US$ 2 juta akan jatuh tempo pada 26 Desember 2009. Begitu juga utang RIH sebesar US$ 4 juta. Total utang jatuh tempo pada 26 Desember nanti mencapai US$ 6 juta. Sedangkan sisanya, terdiri dari US$ 3 juta utang dari FPI dan US$ 2,8 juta utang dari RIH akan jatuh tempo masing-masing 30 April 2010 dan 31 Mei 2010.
Aprianto mengakui, FMII telah beberapa kali mendapatkan penjadwalan utang. Alasannya, utang yang mereka gunakan untuk membangun perumahan itu belum juga menghasilkan karena masih dalam tahap pengembangan lahan.
Pada 29 Oktober 2009, perseroan kembali mengajukan penjadwalan ulang jatuh tempo. Tapi, permohonan tersebut ditolak kreditur. Solusinya, perseroan mengusulkan agar seluruh utang dikonversi menjadi saham perseroan.
Kreditur sepakat konversi utang akan dilakukan berdasarkan nilai nominal saham dan kurs US$ 1 setara Rp 9.500. Setelah utang lunas, nantinya FPI akan memperoleh 475.000.000 saham atau setara 17,46% saham perusahaan senilai Rp 47,5 miliar. Sedangkan RIH akan memperoleh 646.000.000 saham atau setara 23,74% saham perusahaan senilai Rp 64,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News