kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.370   -48,00   -0,29%
  • IDX 7.952   15,91   0,20%
  • KOMPAS100 1.106   -0,20   -0,02%
  • LQ45 812   -1,90   -0,23%
  • ISSI 268   1,83   0,69%
  • IDX30 421   0,16   0,04%
  • IDXHIDIV20 488   0,14   0,03%
  • IDX80 122   -0,19   -0,16%
  • IDXV30 132   0,97   0,74%
  • IDXQ30 136   0,14   0,10%

Fokus ke segmen pakaian dalam, Ricky Putra Globalindo (RICY) tak lagi produksi masker


Rabu, 07 Oktober 2020 / 17:40 WIB
Fokus ke segmen pakaian dalam, Ricky Putra Globalindo (RICY) tak lagi produksi masker
ILUSTRASI. pakaian dalam merek GT Man produksi PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) saat ini tidak lagi memproduksi masker. 

Direktur Ricky Putra Globalindo Tirta Heru Citra mengatakan pihaknya akan kembali berfokus pada segmen produksi pakaian dalam.

“Line khusus masker kami tidak punya, dan sekarang kami sudah mulai kembali memproduksi pakaian dalam,” ujar Ricky kepada Kontan.co.id, Rabu (7/10). 

Namun, RICY tidak sepenuhnya menghentikan produksi masker. Heru bilang, RICY masih menerima produksi masker hanya jika ada pesanan khusus dari pembeli.

Baca Juga: Strategi Ricky Putra Globalindo (RICY) meningkatkan kinerja tahun 2020 ini

Adapun keputusan ini diambil mengingat pasar produk masker yang kian ramai dan semakin  kompetitif. 

Untuk diketahui, Ricky Putra Globalindo sempat mengalihkan lini produksi pakaian jadi menjadi line produksi masker selama kondisi Covid-19.

Meski demikian, Heru mengatakan pihaknya mendukung langkah pemerintah untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk masker. 
“Kami akan mengikuti saja kalau keputusan pemerintah masker harus ada SNI-nya,” jelas Heru.

Sepanjang enam bulan pertama 2020 lalu, emiten produsen pakaian dalam dengan merek GT Man tersebut membukukan penjualan neto Rp 530,06 miliar. Realisasi tersebut merosot 49,62% bila dibanding realisasi penjualan neto periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,05 triliun.

Alhasil, bottomline RICY ikut tergerus. Tercatat, RICY membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 56,40 miliar di semester pertama 2020. 

Posisi ini berbanding terbalik dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya dimana RICY masih mencetak laba bersih sebesar Rp 1,79 miliar.

Selanjutnya: Sejumlah Pebisnis Besar Masuk Pasar Masker Medis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×