kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Fitch Indonesia menyematkan rating "AAA" pada EXCL


Kamis, 22 Januari 2015 / 20:05 WIB
Fitch Indonesia menyematkan rating
ILUSTRASI. Promo Superindo Hari Ini Periode 4-6 Agustus 2023 di Superindo Terdekat.


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lembaga Pemeringkat, Fitch Rating menyematkan peringkat "BBB" pada utang jangka panjang dalam mata uang asing maupun rupiah PT XL Axiata Tbk (EXCL). Di saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia memberikan rating jangka panjaang "AAA(idn)" pada EXCL. Peringkat "AAA" menunjukkan peringkat tertinggi secara nasional. Rating ini diberikan untuk penerbit surat utang atau obligasi dengan resiko default terendah.

Sementara rating "BBB" EXCL sejalan dengan 66,5% kekuatan kredit induk usahanya, Axiata Group.

EXCL merupakan anak usaha Axiata yang paling cepat berkembang. Selama priode sembilan bulan pertama tahun 2014, EXCL menyumbang 35% pendapatan serta 34% EBITDA Axiata. "Kami percaya Axiata mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mendukung EXCL," papar Nitin Soni, Direktur Fitch Ratings dalam rilis, Kamis (22/1).

Secara historis, Axiata telah menunjukkan dukungan untuk EXCL. Baru-baru ini Axiata memberikan pinjaman senilai US$ 500 juta untuk mendanai akuisisi PT Axis Telekom (Axis) yang menelan biaya Rp 10 triliun.

Sementara itu, dana yang mengalir dari opersional EXCL akan meningkatkan leverage perseroan menjadi 3,0x tahun ini dari 3,5x di tahun 2014. Hal ini berasal dari penjualan 3.500 menara senilai Rp 5,6 triliun dan penjualan saham sebesar Rp 1,1 triliun. Selanjutnya, EXCL akan cenderung menggunakan kas untuk membayar utang yang mencapai Rp 30 triliun. Sebagai catatan, leverage EXCL memburuk tahun lalu saat perseroan mengakuisisi Axis.

Fitch menilai penjualan menara kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) dan penyewaan kembali merupakan langkah positif. Dengan langkah ini, EXCL memperoleh dana tunai lebih besar dari dampak kehilangan uang sewa menara dari SUPR. Perseroan juga mendapat keuntungan dari penyewaan kembali menara dengan harga rata-rata di bawah pasaran. Fitch percaya EXCL dapat kembali menjual 6.500 menara yang tersisa sepanjang 2015-2016 untuk penurunan leverage lebih lanjut.

Fitch berharap pendapatan EXCL tahun ini bisa tumbuh satu digit, sejalan dengan pertumbuhan industri. Hal ini didorong oleh layanan data yang meningkat pesat kerana banyaknya smartphone murah.

Fitch memperkirakan margin EBITDA EXCL akan tetap sekitar 40% sepanjang tahun 2015-2016 lantaran margin data lebih rendah dibanding layanan suara dan teks. Namun, profitabilitas perseroan diharapkan membaik dengan adanya penghematan biaya infrastruktur seteah akuisisi Axis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×