Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca penutupan salah satu lini bisnis milik PT First Media Tbk (KBLV), Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah meminta penjelasan dan akan terus memonitor keberlangsungan bisnis melalui keterbukaan informasi yang disampaikan.
Asal tahu saja, KBLV baru saja tersandung pemutusan penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz oleh Kementerian Kominfo untuk anak usaha PT Internux, PT First Media dan PT Jasnita Telekomindo. Imbasnya, KBLV harus menutup lini bisnis mereka yang menggunakan jaringan pita frekuensi tersebut seperti layanan jaringan merek Bolt.
I Gede Nyoman Yetna, Direktur BEI mengatakan, akhir bulan lalu pihak First Media sudah memberikan penjelasan bahwa pihaknya memiliki linis bisnis lain yang memang masih dapat menopang pendapatan perusahaan walaupun salah satu lini bisnis sudah ditutup.
“Jadi jika ada penghentian bisnis ini kami akan pantau dahulu. Mereka punya lini bisnis yang cukup banyak, lini bisnis masih bisa bertahan sejauh ini,” ujar Nyoman di BEI, Rabu (2/1).
Menurutnya, BEI perlu mencermati terkait sumber pendapatan dan lini bisnisnya sebelum memutuskan sesuatu.
Berdasarkan data RTI, hingga pukul 15.00 WIB saham KBLV masih bergerak negatif. Saham perusahaan yang bergerak di industri telekomunikasi ini harus merosot hingga 7,14% ke level Rp 650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News