kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Felda akan mengakuisisi BWPT secara tunai


Rabu, 05 Oktober 2016 / 10:05 WIB
Felda akan mengakuisisi BWPT secara tunai


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proses akuisisi PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) oleh Felda Investment Corp Sdn Bhd (FIC), anak usaha Federal Land Development Authority (Felda) memasuki tahap akhir. FIC akan membeli saham BWPT lewat skema transaksi awal, yakni pembelian tunai.

Managing Director Rajawali Corpora Darjoto Setyawan membenarkan bahwa saat ini proses pembelian saham BWPT kembali dilakukan secara tunai. "Kurang lebih seperti itu. Kami akan informasikan jika sudah final," kata dia kepada KONTAN, kemarin (4/10).

Dia belum membeberkan secara mendetail. Tapi yang jelas proses akuisisi ini terus berlangsung, namun belum tahu kapan target akuisisi rampung.

Perundingan rencana akusisi ini memakan waktu cukup panjang. Bahkan muncul skema akuisisi melalui obligasi konversi yang diterbitkan BWPT. Berdasarkan informasi yang dikutip majalah Malaysia The Edge, edisi 3-9 Oktober 2016, FIC berencana membeli langsung atau tunai kepemilikan BWPT.

"Rencana akuisisi dengan obligasi konversi ini hanya untuk proteksi. Itu bisa dikonversikan dari obligasi menjadi saham, jika harga BWPT naik," ungkap sumber The Edge. Tapi FIC masih berharap adanya diskon hingga 30% dari harga yang ditawarkan pada tahun lalu.

Pada pertengahan Juni lalu, melalui keterbukaan informasi Bursa Malaysia, anak usaha Felda Global Ventures (FGV) menyebut akan membeli saham BWPT secara tunai untuk 30% saham senilai US$ 632 juta, dan sisanya 7% dilakukan dengan menukar 95 juta saham baru yang diterbitkan FIC senilai US$ 48 juta. Jadi total nilai akuisisi BWPT mencapai US$ 680 juta.

Menurut Edge, rencana akuisisi perusahaan milik pengusaha Peter Sondakh ini juga terkait aktivitas FIC dalam Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producers Countries (CPOPC). Pemerintah Malaysia dan FIC ingin menggunakan BWPT sebagai motor untuk mencapai target CPOPC.

Indonesia dan Malaysia, dua produsen CPO terbesar dunia, telah meneken Piagam Pembentukan CPOPC pada ASEAN Summit ke-27. Setiap negara menyumbang US$ 5 juta untuk CPOPC.

Pada perdagangan Selasa (4/10), harga saham BWPT melonjak 4,71% menjadi Rp 200 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×