Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bisnis perusahaan makanan cepat saji, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) melaju cepat. Tahun lalu, pemegang lisensi jaringan waralaba ayam goreng Kentucky Fried Chicken (KFC) ini mencatat pertumbuhan pendapatan sampai 27%.
Direktur FAST J.D. Juwono mengatakan, pendapatan FAST tahun lalu mencapai sekitar Rp 2 triliun. Tahun sebelumnya FAST hanya mengantongi pendapatan sebesar Rp 1,58 triliun. "Pendapatan sebesar itu berasal dari 338 jaringan restoran FAST yang berada di seluruh Indonesia," ujarnya, akhir pekan lalu.
Kenaikan pendapatan tersebut sontak mengerek perolehan laba bersih Fast Food. Pertumbuhan laba bersih FAST di 2008 mencapai sekitar 20% atau jadi Rp 123,03 miliar dari laba bersih tahun sebelumnya yang Rp 102,53 miliar. "Pertumbuhan kinerja itu seiring dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat," kata Juwono.
Juwono melanjutkan, walau ekonomi melambat, FAST tetap gencar berekspansi pada tahun ini. Rencananya FAST akan menambah 30 restoran cepat saji di berbagai kota besar. Antara lain di Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, Bangka Belitung, dan Medan.
Sejak Januari 2009 hingga Februari 2009, Fast Food sudah membuka tiga restoran baru KFC. "Ekspansi tersebut memang sudah kami rencanakan sejak akhir tahun lalu dan target kami selesai tahun ini," ujar Juwono.
Untuk kebutuhan penambahan gerai baru, Fast Food menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 140 miliar. Jika kebutuhan membuka 30 gerai menghabiskan Rp 140 miliar itu, berarti satu restoran cepat saji bermerek KFC membutuhkan nilai investasi sekitar Rp 4,66 miliar.
Dana itu seluruhnya berasal dari kantong Fast Food. "Kas internal kami masih cukup kalau cuma membiayai capex," kata Juwono.
Dengan bertambahnya 30 restoran pada tahun ini, Juwono optimistis, kinerja perusahaan yang ia pimpin bakal meningkat sekitar 17% dari tahun lalu. "Itu target awal kami," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News