Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang Garuda memimpin penguatan mingguan di kawasan regional. Bahkan, penguatan rupiah merupakan penguatan mingguan terbesar dalam lima pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada periode lima hari yang berakhir 11 Juli, rupiah menguat 2,5% menjadi 11.590 per dollar AS.
Penguatan rupiah terdongkrak oleh adanya sinyal kemenangan Joko Widodo dalam perhitungan cepat hasil pemilu oleh sejumlah lembaga survei. Seperti diketahui, sejumlah hasil survei menunjukkan keunggulan Jokowi sekitar 5% hingga 6% dari pesaingnya Prabowo Subianto.
"Kita bisa melihat adanya reli lanjutan setelah hasil final pilpres diumumkan. Fokusnya nanti akan beralih ke penyusunan kabinet baru," jelas David Sumual, chief economist PT Bank Central Asia di Jakarta.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya bergerak melemah. Sebut saja won Korea Selatan yang melemah 1% menjadi 1.018,92 dan rupe India yang melemah 0,3% menjadi 59,9350 pada periode yang sama.
Sedangkan di negara Asia lainnya, baht Thailand menguat 0,7% menjadi 32,158, ringgit Malaysia stabil di posisi 3,1858, peso Filipina melemah 0,2% menjadi 43,552, dollar Taiwan melemah 0,2% menjadi NT$ 29,99, dan dong Vietnam menguat 0,4% menjadi 21.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News