Reporter: Arie Febstyo | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk terus menggelar ekspansi usaha. Emiten berkode saham CNKO ini berniat mengakuisisi 60% saham PT Tenaga Listrik Bintan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan. Exploitasi Energi akan mengambilalih 60% saham Tenaga Listrik milik PT Sakti Mas Mulia. Nilai transaksinya mencapai Rp 48 miliar.
Selain digenggam Sakti Mas Mulia, porsi kepemilikan Tenaga Listrik terdiri dari PT Menamas yang memegang 25% saham, PT Pembangunan Kepri memiliki 10%, serta PT Multi Resources Investama menggenggam 5%. Jadi, setelah transaksi tersebut, Exploitasi Energi akan menjadi pemegang saham mayoritas Tenaga Listrik.
Pengelola Exploitasi Energi menjelaskan, perusahaannya perlu mengakuisisi Tenaga Listrik dalam upaya mengembangkan kegiatan usaha di bidang ketenagalistrikan. Bagi Exploitasi Energi, Tenaga Listrik memiliki posisi strategis. Sebab, Tenaga Listrik akan membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 10,8 MW yang berlokasi di Tanjung Pinang Bintan.
"PT Tenaga Listrik dan PT PLN telah menandatangani power purchase agreement (PPA)," tulis manajemen Exploitasi Energi, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (13/7) pekan lalu.
Exploitasi Energi menilai, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan. Transaksi ini juga bukan transaksi material.
Selain PLTU Tanjung Pinang, Exploitasi Energi terus menggenjot proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di wilayah Rengat dan Tembilahan, Riau.
Emiten ini masih harus mengucurkan dana senilai Rp 174,26 miliar untuk menyelesaikan pembangunan di kedua pembangkit listrik tersebut, yang ditargetkan beroperasi pada 2013 mendatang.
Pembangunan PLTU Rengat telah menghabiskan dana investasi sebesar Rp 123,55 miliar dan PLTU Tembilahan sudah menghabiskan dana senilai Rp 81,88 miliar. Harga saham CNKO, Senin (16/7), naik 1,38% menjadi Rp 147 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News