Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Euro melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Aksi tunggu pasar terhadap data ketenagakerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS) membuat kurs euro lunglai.
Di pasar spot sampai dengan Selasa (22/10) pukul 17.33 WIB, pasangan mata uang EUR/USD melemah tipis 0,07% menjadi 1,3671, EUR/AUD melemah 0,21 % menjadi 1,4143. Namun, pasangan EUR/JPY masih menguat 0,13% menjadi 134,49 dibanding hari sebelumnya.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, aksi tunggu pasar terhadap data ketenagakerjaan AS telah membuat pasangan EUR/AUD bergerak datar cenderung tertekan.
Beberapa kegiatan operasional pemerintahan AS yang sempat terhenti akibat alotnya pembahasan anggaran dan batas utang Negeri Paman Sam tersebut membuat pergerakan sejumlah mata uang dunia tanpa arah.
Gara-gara shutdown itu, sejumlah data ekonomi penting AS yang selama ini mempengaruhi kebijakan moneter AS dan pergerakan mata uang utama dunia, seperti data ketenagakerjaan, ditunda pengumumannya.
Setelah kesepakatan sementara, data ketenagakerjaan AS kembali dirilis. Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, aksi tunggu pasar terhadap data AS, juga membuat pasangan EUR/AUD bergerak datar cenderung tertekan.
Selain itu, minat pasar yang masih tinggi terhadap dollar Australia, khususnya setelah sejumlah data ekonomi dari China yang merupakan negara mitra dagang utama Australia, dirilis positif membuat euro bergerak lemas. "Selain dari fundamental yang minim sentimen, dari sisi teknikalnya, pasangan EUR/AUD juga masih tertekan," katanya.
Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures mengatakan, tekanan euro juga datang dari profit taking pasar pasca penguatan tajam mata uang tersebut selama beberapa waktu lalu.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, penguatan euro terhadap yen merupakan kelanjutan reli sejak 15 Oktober. Selain itu, pernyataan Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank Sentral Jepang bahwa Jepang masih akan membiarkan pelemahan yen, juga memberi angin bagi euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News