Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Euro melemah terhadap sejumlah valuta utama. Indeks industri manufaktur dan kepercayaan bisnis di Jerman yang melemah menekan euro.
Pairing EUR/USD, Rabu (24/10) pukul 16.30 WIB, melemah 0,41% menjadi 1,2933. Sedang pairing EUR/JPY turun 0,51% menjadi 103,16. Pasangan EUR/AUD terpangkas 0,86% ke 1,25415.
Survei Markit Economics dan lembaga riset Ifo Insitute di Munich, menunjukkan, indeks manufaktur Jerman pada bulan ini turun menjadi 45,7 dari posisinya bulan lalu, 47,4. Indeks kepercayaan bisnis diprediksi bisa tersungkur hingga titik terendah dalam 2,5 tahun terakhir.
"Data negatif itu menggarisbawahi kemungkinan krisis di Eropa semakin buruk. Jangan lupa, Jerman adalah lokomotif pertumbuhan di wilayah euro," ujar Matteo Regesta, Senior Interest-rate Strategist BNP Paribas SA kepada Bloomberg.
Penyelesaian masalah utang Pemerintah Spanyol juga belum pupus dari perhatian pemodal. Apalagi, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, tidak menyebutkan sama sekali rencana pengajuan bailout.
Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy, mengatakan, dalam jangka pendek euro akan memasuki fase koreksi. Tetapi, pelemahan euro tidak akan terlalu dalam. Pasar berekspektasi, Spanyol akan mengajukan permohonan bailout secara resmi ke European Central Bank (ECB), pertengahan November.
Yen Jepang terangkat oleh sentimen pertemuan Bank of Japan (BOJ) pada tanggal 30 Oktober yang akan membicarakan proyeksi ekonomi negara. Menurut survei yang digelar surat kabar The Nikkei, sebanyak 11 ekonom menduga para pengambil kebijakan di Negeri Matahari Terbit itu, akan meningkatkan program pembelian aset dari 5 triliun yen menjadi 10 triliun yen.
Analis Monex Investindo Futres, Albertus Christian, menuturkan, AUD bertenaga setelah angka Consumer Price Index (CPI) Australia meningkat pada kuartal-III menjadi 1,4% dari kuartal terdahulu, 0,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News