Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Optimisme Gubernur The Fed Jeremy Powell terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) menyeret mata uang euro. Sepanjang pekan ini, euro terus melemah seiring dengan naiknya indeks dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Kamis (1/3) pukul 20.30 WIB, pasangan mata uang EUR/USD melemah 0,13% ke level 1,2178. Sementara, indeks dollar menguat 0,08% ke level 90,681.
Yulia Safrina, analis PT Monex Investindo Futures sepakat pergerakan pasangan mata uang ini masih cenderung sideways. Selain sentimen dari AS, pelemahan euro juga disebabkan oleh inflasi tahunan zona Euro yang diperkirakan turun dari 1,3% pada Januari menjadi 1,2% pada Februari 2018.
"Ini membuat pasar pesimis Bank Sentral Eropa akan melanjutkan pengetatan moneternya," ujar Yulia. Padahal, sejak awal tahun pasar berharap pertumbuhan ekonomi zona Euro bisa terus meningkat seiring dengan berkurangnya stimulus secara konsisten.
Yulia melihat, pergerakan EUR/USD pada Jumat (2/3) akan dipegaruhi dua sentimen utama. Pertama, di sisi dollar AS, testimoni kedua Jeremy Powell, Gubernur The Fed, yang diperkirakan akan semakin menegaskan kenaikan suku bunga acuan. Dengan begitu, penguatan dollar terhadap euro akan terus belanjut.
Kedua, pidato Perdana Menteri Inggris Theresa May besok. Menurut Yulia, pasar mengantisipasi pidato May yang akan memperkeruh negosiasi Brexit antara Uni Eropa dan Inggris. "Sejauh ini, sentimen Brexit masih memberi pengaruh yang mix, tapi ini turut membatasi penguatan euro" kata Yulia.
Secara teknikal, Yulia pasangan EUR/USD masih akan melemah. Hal ini terlihat dari posisi harga yang berada di bawah indikator MA 50, MA 100, dan MA 200. Begitu pula dengan indikator relative strength index (RSI) yang berada di level 31 yang mengindikasikan oversold. Indikator stochastic ada di level 24, juga MACD berada di area negatif sehingga menandakan kondisi bearish.
Untuk pasangan mata uang EUR/USD, Yulia merekomendasikan buy on dips dengan support 1.2160 - 1.2120 - 1.2070 dan resistance 1.2230 - 1.2280 - 1.2320
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News