kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro menguat atas dolar AS setelah Trump kembali mengancam China


Kamis, 21 November 2019 / 18:27 WIB
Euro menguat atas dolar AS setelah Trump kembali mengancam China
ILUSTRASI. Euro menguat atas dolar AS setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) cenderung tertekan di hadapan mata uang lain, setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China. Hasil risalah dari pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) yang bernada positif pun diabaikan pelaku pasar.

Mengutip Bloomberg, di pasar spot, Kamis (11/21), pukul 16.45, pasangan EUR/USD menguat 0,12% ke level 1,1086.

Pelemahan dollar AS terjadi disaat hasil risalah FOMC, Kamis (21/11), cenderung hawkish.  Para pejabat The Fed kompak mengatakan tidak perlu ada pemotongan suku bunga lanjutan, kecuali jika kondisi ekonomi berubah signifikan. Seharusnya, sentimen ini bisa mengangkat dollar AS naik.

Baca Juga: Sejalan dengan kepentingan, China berusaha keras capai kesepakatan dagang dengan AS

Namun, Presiden Commissioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pelaku pasar kini lebih menyoroti perkembangan hubungan dagang AS dan China.

Kabar terkahir, Donald Trump kembali mengancam China dengan akan menaikkan tarif impor lebih tinggi jika tidak terjadi kesepakatan dagang dan ini membuat dollar AS tertekan. Hal ini membuat pelaku pasar pesimistis terhadap kesepakatan dagang AS dan China bisa terjadi di akhir tahun.

"Kesepakatan dagang AS dan China akan temui jalan buntu sampai akhir tahun," kata Sutopo, Kamis (21/11).

Oleh karena itu, kabar hawkish dari risalah FOMC tidak menggerakkan pergerakan EUR/USD.

Selain itu, dengan kondisi pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan inflasi rendah di kawasan Eropa semakin membuat pegerakan mata uang EUR/USD lebih dipengaruhi oleh sentimen dan rumor perang dagang AS dan China.

Sutopo mencermati, kisaran pergerakan transaksi pasangan mata uang EUR/USD cenderung terbatas. Kisaran transaksi dalam seminggu hanya di bawah 50 poin.

Baca Juga: Ekonomi melambat, Beijing kemungkinan akan terima ultimatum Trump soal perang dagang

Secara teknikal, Sutopo menganalisis posisi harga berada di atas MA 50, 120 dan 200. Tanda tren minor masih dalam tren naik di rentang yang terbatas. Indikator RSSI menunjukkan maish ada ruang ke area overbought. Artinya, masih ada kemungkinan EUR/USD kembali menguat meski terbatas di perdagangan Jumat (22/11).

Sutopo memperkirakan rentang pergerakan EUR/USD untuk support di 1,110250 -1,11050 dan resistance di 1,10900 - 1,11250. Sutopo merekomendasikan buy untuk pairing EUR/USD. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×