Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Euro bergerak sideways. Mata uang di 17 negara Eropa itu, kemarin (3/10), tertekan terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sementara, terhadap yen Jepang, euro tetap menguat.
Pada perdagangan Rabu (3/10), sejatinya, euro terbantu oleh harga obligasi Italia yang meningkat selama lima hari terakhir. Selain itu, Portugal pun telah menyelesaikan pertukaran obligasi yang akan jatuh tempo tahun depan dengan obligasi yang jatuh tempo tahun 2015.
"Namun, perekonomian di Eropa yamg masih terlihat lebih rendah daripada ekspektasi, menjadi alasan investor untuk memilih dollar AS," ujar strategist Mizuho Trust & banking, Tokyo, Hitoshi Asaoka, kepada Bloomberg.
Pasangan EUR/USD, kemarin, senilai 1,2891 atau turun 0,22% dibanding posisi di hari sebelumnya. Sedang pasangan EUR/JPY menguat 0,08% menjadi 101,06.
Analis Senior Harvest International Futures, Tonny Mariano, mengatakan, pelaku pasar berekspektasi intervensi Bank of Japan (BoJ) dalam kebijakan moneter yang akan ditempuh untuk menggenjot ekonomi negara, akan terus membuat JPY melemah.
Analis Monex Investindo Futures, Albertus Christian, menuturkan, jika Pemerintah Spanyol bersedia menerima bailout dari Uni Eropa, penguatan euro berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News