Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Keduanya sedang tertekan, namun euro harus tunduk pada poundsterling yang sedang diburu pelaku pasar untuk mencuri keuntungan dari pelemahan dalam akhir pekan lalu.
Mengutip Bloomberg, Senin (10/10) pukul 17.39 WIB pasangan EUR/GBP yang tergelincir 0,05% ke level 0,8996 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menuturkan pelemahan tipis EUR/GBP terjadi akibat dominasi aksi profit taking oleh pelaku pasar. Mengingat penguatan yang signifikan di akhir pekan lalu.
Sehingga membuat pelaku pasar berupaya mencari kesempatan untuk ambil untung. “Karena tidak ada alasan fundamental bagi euro untuk kalah di hadapan poundsterling,” ujar Tonny.
Mulai dari minimnya rilis data ekonomi Inggris hingga beban isu Brexit yang terus menyeret mata uang Negeri Ratu Elizabeth ini. Apalagi data Eropa positif meski minim dampaknya.
Tercatat data neraca perdagangan Jerman Agustus 2016 surplus-nya naik dari 19,4 miliar euro menjadi 22,2 miliar euro. Lalu produksi industri Italia periode yang sama pun tumbuh dari 0,7% menjadi 1,7% serta terakhir tingkat kepercayaan investor Eropa yang naik dari 5,6 menjadi 8,5.
Dugaan Tonny pasangan EUR/GBP masih berpotensi lemah lanjutan sembari menanti pernyataan dari salah satu komite kebijakan moneter Inggris yakni Michael Saunders. Pasar tentunya ingin mencari sinyal prospek ekonomi Inggris ke depannya menghadapi Brexit yang kian di depan mata.
Apabila nantinya pernyataan tersebut positif bukan tidak mungkin EUR/GBP melemah lebih lebar. “Tapi kalau data Eropa yang dirilis positif seperti dugaan dan pernyataan tersebut minim dampak, maka EUR/GBP bisa rebound lagi,” jelas Tonny.
Penting untuk menyoroti kelanjutan data penting dari dua negara ini karena kedua negara saling memberikan dampak satu dengan yang lain. Keduanya pun dipandang dalam tren yang sama-sama sedang bearish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News