kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euforia stimulus AS mendukung penguatan rupiah


Kamis, 26 Maret 2020 / 19:13 WIB
Euforia stimulus AS mendukung penguatan rupiah
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang rupiah di money changer Ayu Masagung, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Kurs rupiah spot menguat 1,18% ke Rp 16.305 per dolar AS pada Kamis (26/3).


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euforia respon positif pelaku pasar pada kesepakatan kongres Amerika Serikat (AS) mengembalikan risk petite sehingga rupiah menguat.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/3) rupiah spot menguat 1,18% ke Rp 16.305 per dolar AS. Kompak, kurs tengah di Bank Indonesia (BI) juga mencatat penguatan rupiah 0,95% ke Rp 16.486 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf  mengatakan, penguatan rupiah tidak lepas dari kembalinya risk appetite pelaku pasar setelah paket stimulus AS senilai US$ 2 triliun disepakati. Minat pelaku pasar pada aset berisiko termasuk rupiah kembali muncul karena stimulus tersebut bisa mencegah kekacauan ekonomi Negeri Uwak Sam akibat pandemi corona.

Baca Juga: Jika lambat atasi corona, analis ini prediksi rupiah sentuh Rp 17.000 per dolar AS

Head of Economics & Research Bank UOB Enrico Tanuwidjaja mengatakan, rupiah melonjak karena akumulasi sentimen positif pasar obligasi yang rebound pada Rabu(25/3) saat rupiah libur. "Rupiah rebound untuk mengejar hari kemarin yang tutup," kata Enrico, Kamis (26/3).

Namun, Alwi mengkhawatirkan rupiah berpotensi ditinggalkan bila pelaku pasar kembali memburu aset safe haven seperti dolar AS. Hal tersebut mungkin terjadi bila data pengangguran AS yang rilis malam ini jumlahnya lebih tinggi dari perkiraan pelaku pasar.

Baca Juga: Rupiah tembus Rp 16.300 per dolar AS, bagaimana transaksi jual beli valas di bank?

"Pandemi corona yang membatasi aktivitas ekonomi bisa membuat angka pengangguran semakin tinggi, investor bisa jadi kembali khawatir dan memburu dolar AS sebagai aset safe haven," kata Alwi. Meski begitu, Alwi optimistis stimulus AS masih memberi sentimen positif bagi rupiah untuk tidak melemah terlalu dalam.

Alwi memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 16.100 per dolar AS hingga Rp 16.360 per dolar AS. Enrico memproyeksikan rupiah di rentang Rp 16.200 per dollar AS-Rp 16.700 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×