kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

ETF ber-underlying obligasi mengais untung


Jumat, 09 Desember 2011 / 19:06 WIB
ILUSTRASI. Salah satu manfaat ketan hitam adalah menurunkan berat badan Anda. Foto Dok Shutterstock


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dalam sepanjang tahun ini produk reksadana Exchange Traded Fund (ETF) yang underlying-nya obligasi memperoleh imbal hasil yang cukup cemerlang.

Dari data PT Infovesta Utama, produk ABF IBI Fund milik PT Bahana TCW Investment Management mencatatkan return sebesar 16,21% untuk kinerja 30 Desember 2010 - 30 November 2011 (YTD). Analis Infovesta, Edbert Suryajaya, Kamis (8/12) bilang bahwa efek keuntungan dari capital gain sangat dirasakan produk ini, mengingat menggunakan obligasi pemerintah 100%. "Jika dibandingkan dengan i Infovesta Government Bond Indeks, acuan harga obligasi pemerintah hasil riset Infovesta yang sebesar 11,19, maka return produk tersebut dikatakan cukup tinggi," ujarnya.

Lain halnya dengan produk Premier ETF LQ 45 milik PT Indopremier yang ber-underlying saham, pada periode yang sama malah merugi 0,16%, sedikit lebih baik dari Indeks LQ 45 tercatat -0,75% (YTD).

"Selama inflasi masih rendah dan suku bunga juga rendah, maka menjadi momentum obligasi pemerintah untuk mencetak untung," kata Edbert. Sebagai tambahan, Kamis (8/12) Bank Indonesia menahan BI Rate (suku bunga acuan) di level 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×