Reporter: Anna Marie Happy | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Dollar Kanada (CAD) menguat terhadap valuta utama. Penyebab penguatan bermuara pada pernyataan Presiden Uni Eropa (UE), Herman Van Rompuy, akhir pekan lalu, tentang persetujuan pemberian pinjaman ke industri perbankan di Spanyol.
Dollar Kanada juga terbantu oleh ekspektasi bahwa sejumlah negara akan mengambil kebijakan moneter yang longgar untuk menopang pertumbuhan. Harapan itu menjadi alasan para pemodal untuk mengejar valuta yang berisiko.
Pasangan EUR/CAD mencapai titik terendahnya sejak awal 2012 di level 1,27370, Rabu (4/7) pukul 17:00 WIB. Di hari sebelumnya, EUR/CAD berada di level 1,0122. Data penjualan ritel Eropa untuk Mei, yang secara mengejutkan naik 0,6% dari bulan sebelumnya, gagal mengangkat pasangan EUR/CAD.
"Pergerakan EUR/CAD masih masih menunggu kelanjutan dari Euro Summit. Euro masih belum menunjukkan adanya sinyal untuk maju," ujar Head of Trading Commonwealth Bank, Veni Kriswandi.
Dollar Kanada juga bergerak menguat terhadap yen Jepang. Pairing CAD/JPY, kemarin, senilai 78,840, atau naik 0,01% dari posisi penutupan di hari sebelumnya. Faktor utama yang menggerakkan CAD/JPY adalah penurunan minat pemodal menempatkan dana di yen.
Di saat krisis, investor memang memburu yen, yang bersama dengan dollar AS menyandang status sebagai valuta safe haven. Namun ketika optimisme di pasar naik oleh spekulasi peluncuran stimulus untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, para pemodal berpaling ke valuta berisiko, seperti dollar Kanada.
Terhadap dollar AS (USD), CAD melemah tipis 0,009% menjadi 1,0123 kemarin sore pukul 17:00 WIB. Research and Analyst Monex Investindo Futures, Ariana Nur Akbar, bilang, secara umum, CAD menguat. The greenback tertekan oleh sentimen imbal hasil USD yang lebih rendah daripada valuta utama lain. "CAD termasuk valuta yang kini prospektif,” kata Ariana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News