Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Mata uang euro masih sulit melaju di hadapan dollar Amerika Serikat lantaran adanya sentimen negatif dari Eropa. Mengutip Bloomberg, Senin (28/3) pukul 19.25 WIB, pasangan EUR/USD menguat tipis 0,02% ke level 1,1169 dibanding sehari sebelumnya.
Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, pergerakan EUR/USD cenderung terbatas karena adanya libur nasional di Eropa.
"Yang pasti USD mulai menguat setelah beberapa pejabat The Fed memberi komentar terkait peluang kenaikan suku bunga bulan April," paparnya. Pernyataan dari beberapa pejabat The Fed membuat investor beranggapan suku bunga The Fed bisa naik hingga empat kali tahun ini.
Sementara di sisi lain, EUR tengah diterpa sentimen negatif dari pengeboman yang terjadi di Brussel pekan lalu. Hal ini mempengaruhi aktivitas bisnis di Eropa dan menimbulkan kekhawatiran investor. Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi menyatakan tidka akan kembali menurunkan suku bunga dalam kondisi apapun. "Kini pernyataan Draghi diragukan setelah adanya aksi bom," lanjut Tony.
Pergerakan EUR/USD selanjutnya menantikan data M3 Money Supply ECB bulan Februari dengan proyeksi tetap di level 5% serta data CB Consumer Confidence AS dengan proyeksi naik menjadi 93,9 dari sebelumnya 92,2 dan pidato Gubernur The Fed Janet Yellen mengenai outlook ekonomi AS.
Proyeksi Tony, EUR/USD akan melemah namun tidak tertutup kemungkinan berbalik menguat lantaran sudah mendekati area support.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News