Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini bergerak konsolidasi. IHSG sepekan ditutup melemah 0,12% menjadi 4.333,64.
Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG. "Saat Obama terpilih dan pasar merespon positif," ujar Analis Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf. Namun, arah kebijakan ekonomi AS yang belum jelas membuat IHSG sideways cenderung melemah. Ditambah ada kekhawatiran fiscal cliff di AS.
Pernyataan Mario Draghi, Presiden Bank Sentral Eropa tentang pertumbuhan ekonomi zona Eropa masih akan melemah membuat pasar cemas. Investor asing pun mencatatkan banyak net sell sepekan ini. Pertumbuhan zona Euro tahun ini diturunkan menjadi -0,4% dari sebelumnya -0,3% oleh Komisi Eropa. Sementara di tahun depan, diprediksi tumbuh 0,1%.
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal tiga yang hanya 6,17% menambah kecemasan pasar. Zulfirman Basir, Analis Monex Investindo Futures bilang, kekhawatiran pasar ini karena melambatnya pertumbuhan kredit Indonesia. Namun, stabilnya perekonomian China menjadi angin segar buat IHSG pekan ini.
Sepekan ke depan, Zulfirman menilai, pergerakan IHSG cenderung sama seperti pekan ini. IHSG diprediksi dibuka melemah pada awal pekan. Sebab, pasar menunggu data neraca perdagangan dari China dan data pertumbuhan ekonomi Jepang.
Alwi memprediksi, IHSG pekan depan di level 4.300-4.365. Sementara Zulfirman proyeksi, IHSG bergerak di kisaran 4.285-4.365.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News