Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Erajaya Swasembada (ERAA) tetap merekah di tengah pandemi. Aktivitas bekerja dan sekolah dari rumah turut menyokong penjualan.
Hingga kuartal ketiga 2020, laba bersih ERAA naik 78% secara tahunan menjadi Rp 295 miliar. Sementara, pendapatan turun tipis 2% secara tahunan menjadi Rp 23,17 triliun.
Analis BNI Sekuritas William Siregar mencatat meski secara tahunan penjualan menurun tipis, tetapi secara kuartalan penjualan meningkat sekitar 30%. Komputer atau laptop menjadi penyokong utama peningkatan penjualan tersebut. "Margin segmen komputer lebih tinggi daripada margin penjualan smartphone, jadi katalis ini membuat laba ERAA meningkat," kata William, Selasa (22/12).
Selain itu, laba tersokong dari beban utang ERAA yang menurun signifikan setelah manajemen membayar utang. "Menurunkan rasio utang sudah menjadi komitmen manajemen ERAA," kata William.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) resmi buka penjualan iPhone 12 dan iPhone 12 Pro
Selain itu, keuangan ERAA memang banyak mengalami perkembangan yang positif setelah memutuskan untuk tidak lagi menanggung biaya perakitan smartphone. Di tahun depan, William memproyeksikan kinerja keuangan ERAA akan lebih tinggi daripada kinerja tahun ini. Permintaan berpotensi jauh lebih baik karena aturan IMEI yang lebih ketat sudah dijalankan.
Sementara, tren bekerja dan sekolah dari rumah William proyeksikan masih akan berlanjut dan berpotensi menambah permintaan smartphone serta laptop.
Kompak, Robert Sebastian Analis Ciptadana Sekuritas juga mengatakan work from home akan berdampak positif pada permintaan komputer dan perangkat elektronik. "Pelanggan perlu melengkapi diri dengan alat elektronik untuk mendukung aktivitas bekerja dan sekolah dari rumah," kata Robert dalam riset.
Di sepanjang tahun ini Grup Erajaya sudah merilis banyak smartphone baru. Paling anyar ERAA juga sudah resmi memulai penjualan perdana iPhone 12 dan iPhone 12 Pro di Indonesia sejak 11 Desember.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) tetap akan membuka gerai baru di tahun depan
Namun, William memproyeksikan segmen penjualan smartphone di pasar menengah, seperti Xiomi, Realme, Samsung, dan Oppo masih akan mendominasi penjualan ERAA di tahun depan. Dia memandang iPhone memang memiliki pasar yang besar tetapi urutannya masih di bawah merek smartphone pasar menengah. "Di tahun depan merek smartphone pasar menengah masih akan menjadi key driver di tahun 2021," kata William.
Dari sisi utang, William menilai keuangan WRAA banyak mengalami perkembangan yang positif setelah memutuskan untuk tidak lagi menanggung biaya perakitan smartphone. Tantangan bagi ERAA selanjutnya adalah bila daya beli melemah dan nilai tukar melemah.
Ke depan tantangan bagi ERAA adalah bila daya beli melemah dan nilai tukar melemah. Robert memproyeksikan pendapatan ERAA di 2021 naik ke Rp 36,34 triliun.
Robert merekomendasikan buy saham Erajaya. Kompak, William merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 2.370 per saham. Selasa (22/12), harga saham ERAA turun 6,88% ke Rp 2.030 per saham.
Baca Juga: Erajaya Swasembada (ERAA) yakin mampu pertahankan kinerja di tengah pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News