Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mencatatkan kinerja yang apik sepanjang enam bulan pertama tahun 2021. Tercatat, penjualan bersih ERAA naik 47,65% year on year (yoy) menjadi Rp 21,35 triliun.
Hal itu, membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melesat 392,44% secara yoy. Alhasil, laba Erajaya pun tercatat sebesar Rp 558,54 miliar di semester I-2021.
Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika dalam risetnya menuliskan, perolehan ERAA tersebut inline dengan proyeksi karena telah memenuhi 51% dari proyeksi NH Korindo dan konsensus.
“ERAA berhasil terus mempertahankan momentum pertumbuhannya hingga semester I-2021 didukung oleh musim lebaran yang lebih kuat. Berkaitan dengan ini, ERAA juga telah melakukan antisipasi dengan mengadakan promosi khusus “Erajaya Leasing Fair” yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam metode pembayaran,” tulis Putu dalam risetnya yang dirilis 27 Agustus lalu.
Dengan masih diberlakukannya PPKM, Putu melihat ERAA akan fokus pada strategi digital yang sudah diterapkan sejak tahun lalu. Oleh karena itu, ia berharap pemberlakuan PPKM level 4 ini tidak akan memberikan tekanan yang berat pada kinerja penjualan yang akan datang mengingat banyak outlet ERAA yang berlokasi di Jawa dan Bali.
Baca Juga: Henan Putihrai masih perkirakan Erajaya (ERAA) berkinerja kuat pada tahun ini
Di satu sisi, ERAA juga terus memperluas jaringan ritelnya dengan membuka 46 toko baru selama kuartal II-2021. Alhasil, hingga akhir Juni kemarin, ERAA telah berhasil membuka 82 gerai. Putu mengatakan angka tersebut mencapai sekitar 30% dari rencana awal ekspansi ERAA sebesar 260-300 gerai ritel baru.
Selain melakukan ekspansi dengan membuka gerai baru, ERAA juga telah memperkenalkan konsep baru “Erafone Cloud Retail Partner”. Adapun, konsep ini dibentuk melalui kemitraan antara ERAA dan investor individu.
Menurut Putu, hal ini merupakan bentuk ERAA yang berupaya untuk mempercepat ekspansi namun tetap mempertahankan belanja modal.
“Melalui kemitraan ini, ERAA dapat dengan cepat memasuki pasar baru dengan resiko yang lebih kecil. Namun, kami rasa perlu waktu agar hasilnya dapat tercermin dalam pertumbuhan top line yang lebih tinggi,” imbuh Putu.
Dengan mempertimbangkan meningkatnya permintaan untuk produk yang terkait dengan stay at home dan work from home, ekspansi margin, dan portofolio bisnis yang luas, Putu pun menaikkan proyeksi laba ERAA. Ia memperkirakan laba bersih ERAA akan mencapai masing-masing Rp 1,09 triliun dan Rp 1,19 triliun pada tahun ini dan tahun depan.
Oleh karena itu, NH Korindo Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga sebesar Rp 850 per saham berdasarkan pada target P/E NH Korindo yang sebesar 14,0x.
Selanjutnya: IHSG melemah ke 6.074 pada sesi pertama hari ini (2/9), asing lepas BBRI, ANTM, ARTO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News