Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) memandang industri fast moving consumer goods (FMCG) tahun ini akan bertumbuh. Oleh karena itu, manajemen menargetkan kinerja tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu.
Lianne Widjaja, Presiden Direktur TGKA menyampaikan, tren FMCG dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Namun juga ada sebagian kategori yang mengalami penurunan. Namun untuk kinerja perusahaan secara keseluruhan akan mengalami perbaikan ketimbang tahun lalu.
"Kami optimistis tahun 2018 lebih baik dengan adanya portofolio tambahan produk-produk baru dan peremajaan produk-produk yang sudah ada," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Perusahaan ini menargetkan pertumbuhan lebih tinggi ketimbang tahun lalu, meski tidak ada angka pasti besaran persentase yang ditargetkan. Yang jelas, perusahaan ini saat ini tengah menyiapkan menggarap bisnis baru.
"Dengan era digitalisasi kami sedang menjajaki penggarapan beberapa bisnis baru. Kalau nanti sudah lebih konkret bentuknya akan kami sampaikan," lanjutnya.
Sekadar informasi, perusahaan ini memiliki sejumlah lini bisnis. Selain memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk FMCG, Tigaraksa juga menjual produk rumah tangga, peralatan dapur dan LPG refil. Perusahaan ini juga memiliki bisnis direct selling produk-produk pendidikan seperti paket buku belajar bahasa Inggris untuk anak-anak.
"Untuk bisnis direct selling non kompor, kami akan melakukan perubahan business model mengikuti perkembangan era digitalisasi," ujarnya.
Selain itu di business direct selling juga perusahaan akan melakukan ekspansi ke seluruh area di Indonesia. Sedangkan untuk prinsipal, perusahaan tidak memiliki target berapa prinsipal baru yang disasar pada tahun ini.
Asal tahu saja, sampai dengan kuartal III-2017 pendapatan Tigaraksa Satria tercatat meningkat 3,02% dari Rp 7,14 triliun menjadi Rp 7,36 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan dari sisi laba periode berjalan meningkat 9,18% dari Rp 150,41 miliar menjadi Rp 164,22 miliar yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
