Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat perusahaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung dalam PT ICX Bangun Indonesia (LandX.id) membagikan dividen kepada para investornya pada bulan Agustus lalu. Nilainya mencapai Rp 1,08 miliar.
Keempat UKM itu adalah PT Rumah Sejahtera Kemilau Investama (JKT006) dengan nilai dividen Rp 92,40 juta, PT FCP Optima Indonesia (JOG1) Rp 93,13 juta, PT Gula Garam Asia (HONG) dengan nilai dividen Rp 708,23 juta, dan PT Okinawa PIM Indonesia (OPIM) senilai Rp 192,17 juta.
Co-Founder dan COO LandX, Aldy Gunawan menjelaskan, dengan skema Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan pengembangan skema Equity Crowfunding (ECF), bursa saham UMKM ini semakin diminati para investor. Contohnya, PT Gula Garam Asia yang telah mencapai 1.407 investor, meski baru enam bulan.
"LandX selalu terbuka bagi setiap penerbit yang akan melakukan ekspansi usahanya. Tentu, selama tidak ada masalah dalam proses listing sebelumnya dan perusahaan itu lolos background checking dari tim kami," ujar Aldy dalam siaran pers, Jumat (16/9).
Baca Juga: Pembukuan Kunci Inklusi Finansial UMKM
Dia menambahkan, pembagian dividen ini bukan yang pertama kali. Misalnya, PT Rumah Sejahtera Kemilau Investama yang sebelumnya telah membagikan delapan kali dari pertama kali melakukan listing di LandX dengan total nilai dividen Rp 571,16 juta.
Aldy menjelaskan, LandX terus berupaya mempertahankan performa penerbit melalui survei lokasi atau cabang secara berkala, konsultasi strategi bisnis dan keuangan dengan penerbit, hingga kolaborasi marketing antara LandX dengan penerbit.
LandX pun menyediakan fitur kinerja aset sebagai bukti transparansi kepada investor. "Sehingga investor dapat melihat dan memantau perkembangan bisnis yang telah mereka pilih," ujar Aldy.
Baca Juga: Investor & Bisnis Crowdfunding Tumbuh Pesat di 2022
Ke depannya, LandX tidak hanya fokus kepada skema equity financing saja, tetapi juga terbuka bagi perusahaan-perusahaan atau pebisnis yang ingi mengajukan utang (debt financing).
"Harapannya LandX dapat menjadi jembatan ekonomi agar lebih banyak brand dan bisnis-bisnis yang menarik, profitable, dan sustainable untuk dapat diinvestasikan oleh masyarakat," tandas Aldy.
Didirikan pada tahun 2019, sebagai platform equity crowdfunding, LandX telah mempertemukan lebih dari 78.295 pemodal dengan 32 perusahaan penerbit atau UMKM dan telah mencetak Rp 177,75 miliar untuk nilai investasi yang disalurkan ke penerbit saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
