Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (23/8) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghijau. Ketika bursa tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 38,68 poin (0,65%), lalu bertengger di angka 5.982,99.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut menguat. Naik 10,63 poin (1,14%), LQ45 hinggap di 945,02.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT), dan Indika Energy Tbk (INDY) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil ini secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,28 kali, 4,38 kali, dan 4,90 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, LPPF, WSBP, PTBA, BBNI, ITMG, dan BBTN.
Sayangnya, meski dua indeks utama sama-sama ijo royo-royo, harga enam saham dalam daftar ini justru turun. Mereka adalah INDY, AKR Corporindo Tbk (AKRA), Matahari Deparmenet Store Tbk (LPPF), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Di luar itu, hanya tiga saham lain dalam daftar ini naik harga. Mereka adalah WSKT, Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Adapun satu-satunya saham yang tidak pengalami perubahan harga penutuan dibanding hari sebelumnya adalah SRIL.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News