Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (26/7) kemarin Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak ke atas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 12,25 poin (0,21%) sebelum bertengger di angka 5.946,14.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, bergerak mengikuti. Naik 2,42 poin (0,26%), LQ45 bertengger di level 938,89.
Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.
Bumi Resources Tbk (BUMI), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,14 kali, 3,26 kali, dan 4,54 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, INDY, WSBP, BBTN, PGAS, BBNI, dan PTBA.
Dinamika bursa saham kemarin mampu mengangkat harga enam saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil. Mereka adalah WSKT, Indika EnergyTbk (INDY), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan Bukit Asam Tbk (PTBA).
Harga empat saham lainya, masih terjerembab: SRIL, BUMI, AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News