Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kondisi pasar saham yang fluktuatif ternyata tidak menyurutkan minat calon pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan ada empat perusahaan yang berminat untuk menggelar initial public offering (IPO) pada kuartal IV 2013.
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI menjelaskan, keempat perusahaan tersebut akan menggunakan buku Juni 2013 sebagai dasar valuasi. Jadi maksimal calon emiten tersebut akan mencatatkan saham di BEI akhir tahun ini.
Hoesen menambahkan, keempat perusahaan tersebut akan melepas saham di atas 15%. Salah satunya adalah PT Soechi Lines Tbk, perusahaan perdagangan dan jasa yang akan melepas 20%-30% saham ke publik. Perseroan ini juga telah menunjuk Mandiri Sekuritas dan RHB OSK Securities sebagai penjamin emisi pelaksana efek IPO.
Selain itu, ada juga PT Blue Bird Tbk yang akan melepas saham sebanyak 20%-25%. Penjamin emisi IPO Blue Bird adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT UBS Securities Indonesia.
Anak usaha PT Citra Borneo Indah yakni PT Sawit Sumbermas Sarana juga berencana IPO di akhir tahun ini. Hoesen enggan menyebut jumlah dana yang diincar. Namun kabar yang beredar, anak usaha Citra Borneo ini akan mengincar dana IPO sekitar US$ 100 juta.
Awalnya, Citra Borneo yang berniat IPO, namun batal. Sebelumnya, Citra Borneo membidik dana cukup besar sekitar US$ 200 juta-US$ 300 juta.
Terakhir, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo juga berniat IPO. Perusahaan yang bergerak di industri kemasan percetakan offset dan karton gelombang ini akan melepas 25%-30% saham. Sebagai penjamin emisi IPO adalah PT NISP Sekuritas.
Sebelumnya, BEI menyatakan ada tiga perusahaan akan IPO di bulan ini. Mereka adalah PT Link Net, PT Grand Kartech, dan PT Arita Prima Indonesia. Tapi, Link Net belum mendapat izin OJK sehingga rencana IPO mundur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News