Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para emiten telekomunikasi mendulang berkah dari kenaikan lonjakan trafik layanan data selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin. Kenaikan ini bakal mendorong top line para emiten.
Vice President Network Operations Smartfren, Agus Rohmat menjelaskan selama momen perayaan tahun baru 2023 trafik internet Smartfren naik 11% dibandingkan harian.
Pada puncak perayaan tahun baru, lonjakan trafik didorong oleh peningkatan aktivitas digital. Akses media sosial seperti TikTok, YouTube, Facebook dan WhatsApp meningkat antara 7% hingga 11%.
Lalu pada perayaan Natal 2022, Smartfren juga mengalami peningkatan trafik internet sebesar 4% dibandingkan trafik internet harian. Kenaikan juga disebabkan oleh peningkatan akses media sosial.
"Peningkatan trafik tersebut disebabkan oleh meningkatnya akses media sosial seperti TikTok, YouTube, Facebook dan WhatsApp yang bervariasi antara 5% hingga 10%," papar Agus, Kamis (5/1).
Serupa, PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) juga mencatatkan peningkatan lalu lintas data pelanggan tertinggi terjadi pada 1 Januari 2023 yang mencapai 16% dibandingkan hari normal.
Baca Juga: Usai Merger, Integrasi Jaringan Indosat dan Tri Bakal Rampung di Kuartal I-2023
SVP-Head of Network Operations Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio bilang peningkatan trafik data disebabkan oleh penggunaan aplikasi berbasis video seperti WhatsApp, YouTube, Instagram, TikTok dan Facebook.
Lonjakan trafik juga terjadi pada Telkomsel milik PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), trafik layanan data (payload) Telkomsel naik sebesar 11,6% dibandingkan dengan rerata hari biasa dan meningkat sebesar 13% pada periode nataru tahun sebelumnya.
Kemudian, trafik akses broadband Telkomsel melonjak sebesar 11,6% dibanding hari normal. Kalau dibandingkan dengan periode nataru tahun sebelumnya naik 13%.
*Rekomendasi Saham *
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai efek dari lonjakan trafik data ini akan meningkatkan pendapatan para emiten halo-halo ini. Meski begitu, belum kenaikan ini langsung memberikan dampak pada bottom line perusahaan.
"Namun dari sisi bottom line belum tentu akan meningkat. Mengingat beban dari kenaikan trafik juga berpotensi meningkat," jelas Fajar.
Dari sejumlah emiten telekomunikasi, Fajar menjagokan TLKM sedang dalam fase uptrend. Investor bisa mencermati level support dan resistance TLKM di area Rp 3.690 sampai Rp 4.030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
