Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah (PPN DTP) sudah berjalan selama hampir tiga bulan. Insentif ini diproyeksikan akan mengerek kinerja sejumlah emiten properti di tahun 2024.
Asal tahu saja, pemerintah memberikan fasilitas PPN DTP 100% untuk rumah seharga sampai Rp 5 miliar. Fasilitas ini diberikan untuk pembeli 1 rumah per 1 NIK atau 1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Program PPN DTP akan berlangsung selama 14 bulan, mulai bulan November 2023 hingga bulan Desember 2024. Artinya, sudah tiga bulan sejak program ini diterapkan.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat, dampak PPN DTP akan besar ke sektor properti, karena membuat penjualan emiten meningkat.
“Emiten properti yang menjual rumah dan apartemen akan diuntungkan dari kebijakan ini,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (26/1).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti yang Mendapat Angin dari PPN DTP
Selain potensi penurunan suku bunga dan PPN DTP, sektor properti juga akan diuntungkan dari adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pembangunan IKN ini akan membuat peningkatan penjualan properti di Kalimantan,” katanya.
Selain itu, saat ini periode commodity boom sudah mulai berakhir. Artinya, akan ada potensi peningkatan penjualan sektor properti, karena para pengusaha komoditas akan berpotensi membeli aset hunian.
“Dengan semua gabungan sentimen itu, kinerja emiten properti pada tahun 2024 berpeluang akan naik daripada tahun 2023,” paparnya.
Andhika pun merekomendasikan beli saham CTRA dan BSDE dengan target harga masing-masing Rp 1.400 per saham dan Rp 1.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News