Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang terafiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berencana untuk melakukan pemecahan nominal nilai saham alias stock split dengan rasio 1:10.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis pada Selasa (20/5), nilai nominal saham CUAN yang tadinya Rp 200 per saham akan berubah menjadi Rp 20 per saham.
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh CUAN pun berubah dari sekitar 11,24 miliar saham menjadi sekitar 112,41 miliar saham pasca stock split.
Manajemen CUAN menjabarkan buyback saham ini dilakukan seiring dengan kenaikan performa keuangan yang sangat signifikan sejak Initial Public Offering (IPO) di 2023 hingga 2024.
Baca Juga: Pendapatan Petrindo Jaya (CUAN) Naik Tiga Digit, Laba Turun Dua Digit di Q1-2025
“Yang tercermin di kenaikan harga saham CUAN yang diperdagangkan sejak IPO sampai saat ini yang cukup tinggi,” jelasnya dalam keterbukaan informasi.
Tak hanya itu, stock split akan membuat harga saham CUAN menjadi lebih terjangkau bagi investasi. Dus, akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi.
“Jumlah lembar saham CUAN juga akan bertambah sehingga likuiditas perdagangan saham Perseroan akan meningkat dan akan lebih aktif,” tulis manajemen CUAN.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menjelaskan stock split CUAN akan menarik karena meningkatkan likuiditas transaksi sahamnya.
“Memang bid offer CUAN belum setebal kawan-kawan lainnya. Namun stock split belum bisa meningkatkan valuasi kinerja yang masih mahal,” ucapnya dalam paparan, Selasa (20/5).
Martha mengatakan sampai dengan akhir 2024, valuasi CUAN masih menarik dengan Price Earning (PE) di bawah 30 kali. Ini sejalan dengan kondisi laba bersih yang meningkat.
Baca Juga: Prajogo Pangestu Jadi Komisaris Petrindo Jaya Kreasi (CUAN)
Sepanjang 2024, CUAN berhasil mencetak laba bersih sebesar US$ 160,78 juta. Ini melesat 929,28% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 15,62 juta di 2023.
Namun sayangnya, kinerja CUAN melorot di kuartal I-2025. Per Maret 2025, CUAN mencetak laba bersih US$ 1,7 juta atau turun 94,34% secara tahunan.
Martha bilang secara pendapatan berhasil meningkat, tetapi CUAN harus menanggung beban utang cukup banyak. Dengan demikian, menurutnya valuasi CUAN sudah tergolong mahal.
“Jadinya PE CUAN saat ini sangat mahal. Ini salah satu yang menjadi kendala dari growth company, pertumbuhan fantastis atau valuasi tinggi,” ucapnya.
Selanjutnya: Austindo Nusantara (ANJT) Dapat Pinjaman Rp 1,6 Triliun dari BCA, Begini Rinciannya
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Lokal, Lazada Gandeng Kementerian UMKM Gelar Pelatihan di Medan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News