Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak dalam penyewaan kendaraan optimistis bisa mencetak kinerja yang ciamik pada tahun ini. Salah satunya PT Adi Sarana Armada Tbk yang membidik pertumbuhan pendapatan 10%-15% pada lini rental kendaraan.
Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, bisnis penyewaan mobil masih cukup baik pada tahun ini, terlebih di tengah pandemi banyak perusahaan yang menahan ekspansi untuk membeli kendaraan dan lebih memilih melakukan sewa.
Pada tahun ini, ASSA berencana membeli kendaraan baru sekitar 4.000-5.000 unit. Dengan demikian, total armada akan berjumlah sekitar 27.000-28.000 unit.
Baca Juga: Wajib gunakan bahan baku lokal untuk proyek pemerintah, ini kata Adhi Karya (ADHI)
Selain itu, emiten yang bergerak dalam bisnis penyewaan kendaraan operasional tambang yakni PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) juga memandang kondisi bisnis pada tahun ini akan lebih cerah. Head Investor Relation TRJA, Geraldine Simanjutak mengungkapkan, TRJA berencana untuk menambah armada baru dan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar.
”Penambahan kendaraan itu untuk jenis produk yang akan direntalkan oleh perusahaan yaitu light truck dan light bus, oleh sebab itu saat ini kami juga berfokus untuk mengalokasikan pada pembelian sparepart dan aksesoris pelengkap kendaraan kami yang sesuai dengan jenis produk dan standard lokasi pertambangan,” ujarnya pada Kontan, Kamis (11/3).
Ia bilang, jenis light truck dan light bus menjadi jenis kendaraan produk atas jasa rental terbaru yang disediakan oleh Transkon Jaya. Hal tersebut seiring dengan perolehan tender untuk proyek support kendaraan ke lini bisnis Infrastruktur.
Selain itu, Transkon Jaya pun sudah mulai melakukan replacement untuk kendaraan lama untuk pelanggan existing di periode lalu, yang mana sebelumnya emiten ini menahan biaya untuk melakukan peremajaan atau pergantian kendaraan. Saat ini kendaraan yang TRJA miliki ada lebih dari 2.000 kendaraan dan penambahan lebih kurang 40 unit setiap bulannya.
Baca Juga: Penggunaan bahan baku impor dilarang di proyek pemerintah, begini tanggapan PTPP
Analis CSA Research Inistitute Reza Priyambada menilai, emiten yang memiliki bisnis sewa kendaraan masih terjaga sejalan dengan adanya kebutuhan akan kendaraan dari masyarakat. Hanya saja, ia bilang kinerja emiten jasa sewa kendaraan akan tergantung pada industri utamanya.