Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan sektor properti, emiten kawasan industri masih optimistis bisa mengejar target prapenjualan atau marketing sales pada tahun ini.
Hingga September 2017, PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan marketing sales dari penjualan lahan industri di wilayah Ngoro, Jawa Timur setengah triliun lebih. "Nilainya Rp 551 miliar," kata Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan DILD ke KONTAN, Senin (27/11).
DILD telah menjual lahan dengan luas 20,3 hektare (ha) lahan senilai Rp 386 miliar ke PT Toyota Astra Motor pada April 2017 lalu. Selain itu, DILD juga melego lahan seluas 2,7 ha kepada satu perusahaan domestik yang berbisnis perabotan rumahtangga.
Sementara PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) mengantongi marketing sales dari penjualan lahan sebesar 38 ha hingga Oktober lalu. Jumlah itu mencapai 63,3 % dari target tahun ini seluas 60 ha. "Kami yakin bisa mencapai target," ujar Tondy Suwito, Direktur DMAS. Menurutnya, DMAS bakal membukukan tambahan penjualan lahan seluas 20 ha dalam waktu dekat ini.
Sebaliknya, marketing sales PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) belum signifikan. Erlin Budiman, Hubungan Investor SSIA mengungkapkan, saat ini marketing sales SSIA baru mencapai 2,1 ha. "Karena sektor barang konsumsi juga masih lesu," kilah Erlin.
Calvin Anthrasal, Analis Henan Putihrai, mengatakan, bisnis kawasan industri cenderung stagnan. Tapi, dukungan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara bisa mengerek prospek jangka panjang sektor kawasan industri.
"Emiten yang cukup menarik perhatian adalah SSIA, karena sudah memiliki izin pembuatan kawasan industri di Subang seluas 2.000 ha," kata Calvin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News