Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penguatan rupiah di angka Rp 14.080 per dollar pukul 15:00 WIB pada Senin (7/1), membawa dampak tertentu bagi bisnis domestik.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, emiten yang mendulang keuntungan masih diisi oleh pemain lama. Salah satunya adalah emiten farmasi, yakni Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Kimia Farma (Persero) (KAEF).
"Mereka sangat diuntungkan dengan apresiasi rupiah terhadap dollar. Hal ini lantaran, sebagian besar bahan baku obat-obatan berasal dari impor," cetus Nafan saat dihubungi Kontan.co.id pada (7/1).
Tak hanya emiten farmasi, Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan Astra International Tbk (ASII) juga turut mendulang untung. Keduanya adalah emiten yang bergerak di bidang impor telepon dan bahan baku komponen CKD (Completly Knock Down).
Selain itu emiten yang bergerak di pertambangan juga akan terdampak untung. "Sektor ini diuntungkan karena dengan terdepresiasnya dollar AS, harga komoditas dunia akan meningkat," jelas Nafan. Dengan demikian, penguatan rupiah bisa menjadi titik yang baik bagi emiten pertambangan.
Secara teknikal, Nafan Aji merekomendasikan maintain buy saham Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) jangka menengah dengan target level Rp 2.850, maintain buy Kalbe Farma Tbk (KLBF) jangka panjang dengan target harga Rp 1.750, lalu buy Kimia Farma (Persero) (KAEF) dengan target harga pendek di level Rp 2.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News