Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana The Federal Reserve (The Fed) untuk tak terlalu agresif menaikkan suku bunga di tahun depan menjadi sentimen positif bagi emiten-emiten yang mengandalkan bahan baku impor seperti emiten farmasi.
Salah satu emiten farmasi, yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyambut rencana The Fed yang cenderung dovish tahun depan. "Harapannya tentu akan memberikan dampak yang positif bagi perusahaan," kata Ganti Winarno, Corporate Secretary KAEF, Selasa (4/12).
Ganti juga mengatakan, KAEF akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh terkait fluktuasi nilai tukar. KAEF juga tetap optimistis bisa menjaga pertumbuhan hingga double digit.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, beberapa perusahaan farmasi sudah melakukan inventory bahan baku. Menurutnya, perusahaan farmasi seperti KAEF sudah cukup progresif dan pasti akan melihat rata-rata nilai tukar rupiah tahun ini.
"Ke depan, kemungkinan kalau rupiah terus menguat maka akan bagus untuk emiten farmasi," kata Frederik kepada Kontan.co.id, Selasa (4/12).
Namun demikian, investor juga musti tetap waspada lantaran ketidakpastian global yang masih membayangi. Gencatan perang dagang selama 90 hari bukan berarti menjadi jaminan aman bagi emiten-emiten farmasi. Namun jika kondisi tahun depan asumsinya sama dengan kondisi saat ini, maka fundamental emiten farmasi akan menarik.
Frederik masih menilai netral untuk emiten-emiten farmasi. Namun, jika harus memilih, Frederik memilih KAEF dan KLBF yang memiliki ukuran bisnis yang besar dan paling likuid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News