Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Hari Raya Idul Fitri, emiten barang konsumsi cenderung diuntungkan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Namun, analis menilai, kenaikan harga bahan baku dan energi justru menekan saham sektor barang konsumsi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per Kamis (14/4), IDX sektor consumer non-cyclicals sudah turun 1,37% secara year to date (ytd). Adapun, IDX sektor consumer cyclicals tercatat naik 5,44% ytd.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mencermati, beban penjualan emiten barag konsumsi akan meningkat karena naiknya harga bahan baku.
"Emiten bisa memilih untuk tetap menjual pada harga lama untuk menjaga pangsa pasar dan penjualan, dengan konsekuensi margin keuntungan turun. Atau menaikkan harga dengan konsekuensi penjualan bisa menurun," kata Wawan saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (14/4).
Baca Juga: Jaminan Laba Pinehill Tercapai, Indofood CBP (ICBP) Akan Bayar Retensi US$ 650 Juta
Selain itu, kenaikan inflasi dan kenaikan tarif pajak penambahan nilai (PPN) menjadi 11% per 1 April lalu juga akan mempengaruhi kinerja emiten barang konsumsi.
Mendekati Hari Raya Idul Fitri, Wawan melihat, dalam jangka pendek masih saham emiten konsumer akan tertekan kenaikan harga bahan baku dan energi. Namun, secara jangka panjang masih menarik dari sisi valuasi karena relatif murah dibanding sektor lain.
Wawan merekomendasikan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dapat dikoleksi untuk jangka panjang. Dia menilai, secara fundamental ICBP memiliki prospek untuk bangkit.
"ICBP dalam jangka panjang, secara fundamental memiliki prospek untuk bangkit bila nanti harga bahan baku sudah stabil," ujarnya.
Baca Juga: Indofood Sukses Makmur (INDF) Kantongi Peringkat idAA+
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News