Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perbankan mulai mengumumkan kinerja keuangan pada 22 Oktober 2020. Maybank Kim Eng memperkirakan, return on equity (ROE) emiten bank akan tetap berada tren turun.
"Kami berharap tidak ada kejutan besar dari hasil kuartal III tahun ini yang akan diumumkan mulai 22 Oktober 2020," ujar Rahmi Marina Analis Maybank Kim Eng seperti dikutip dalam riset 20 Oktober 2020. Dia bilang ROE emiten bank sepertinya tetap dalam tren turun mengingat permintaan kredit yang lemah.
Selain itu emiten bank juga masih dalam dibayangi restrukturisasi pinjaman yang tinggi dan meningkatnya NPL. Di antara emiten yang dikaver oleh Maybank Kim Eng yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Baca Juga: Total laba bank BUKU IV anjlok 26,4%, tapi laba BCA dan Panin masih bisa naik
Rahmi memperkirakan, BJBR akan melaporkan ROE yang tertinggi dalam sembilan bulan di tahun ini. Ia bilang BJBR juga memiliki kualitas pinjaman terbaik. Di sisi lain, BDMN kemungkinan besar akan memiliki ROE terendah.
Pada akhir kuartal III tahun ini, Maybank Kim Eng memproyeksikan, perbankan telah menyelesaikan lebih dari 75% dari restrukturisasi pinjaman untuk akun yang terkena Covid-19. Pertumbuhan kredit sudah mulai naik satu digit tapi NIM masih tertekan.
Sisi positif dari program restrukturisasi adalah NPL stabil setelah lonjakan secara kuartalan pada kuartal II tahun ini. Namun sebagian besar bank terus membangun provisi yang lebih tinggi.
Karena itu, Rahmi bilang, ROE akan tetap dalam tren turun. Dari sisi kinerja, Maybank Kim Eng memperkirakan, BBCA dan BBTN laba selama sembilan bulan di tahun ini akan melebihi ekspektasi. Ini dengan melihat hasil dalam delapn bulan di tahun ini.
Baca Juga: Masih positif, laba Bank BTN naik 39,72% di kuartal III 2020
"Biaya pencadangan BBCA dan BBTN yang lebih rendah dari perkiraan menjadi penyebabnya," tutur Rahmi. Namun, jika dibarengi dengan peningkatan pinjaman berkualitas, maka risiko pencadangan yang rendah juga diterjemahkan emiten lebih lemah dari yang diharapkan.
Mengingat masa moratorium pinjaman bank akan berakhir pada kuartal I tahun ini. "Kami lebih memilih bank dengan buffer provisi yang lebih kuat," kata Rahmi.
Berdasarkan seberapa banyak hasil bank selama sembilan bulan di tahun ini dengan prospek 2021 dari harga saham ini Maybank Kim Eng melihat peluang beli di BJBR dengan target Rp 1.450.
Rahmi juga menyarankan beli saham BBNI dengan target di Rp 6.200. "Kami menyukai BJBR karena kemampuannya menghasilkan ROE yang sehat, dan BBNI karena strategi pecadangan yang agresif," jelas dia. Rahmi menyebut, harga saham kedua bank terdiskon dari nilai wajarnya.
Sementara beberapa saham emiten perbankan lainnya berikut saran dari Maybank Kim Eng.
1. BBCA rekomendasi Sell dengan target Rp 22.000
2. BBRI rekomendasi Sell dengan target Rp 2.900
3. BMRI rekomendasi Buy dengan target Rp 6.300
4. BDMN rekomendasi Hold dengan target Rp 2.600
5. BBTN rekomendasi Buy dengan target Rp 1.650
Baca Juga: Kuartal III-2020, 12 bank pelaksana FLPP berkinerja di bawah 70%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News