kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Emiten bank BUMN dikabarkan tambah dana ke Bukopin, intip prospek sahamnya


Kamis, 11 Juni 2020 / 23:53 WIB
Emiten bank BUMN dikabarkan tambah dana ke Bukopin, intip prospek sahamnya
ILUSTRASI. Kookmin Bank siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas Bank Bukopin (BBKP).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) berencana menghimpun tambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V atau rights issue. Langkah ini diperlukan bagi bank yang dibayangi pengetatan likuiditas itu.

Asal tahu saja, berdasar laporan keuangan kuartal I 2020 rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bukopin mencapai level 12,59%. Padahal, batas minimum permodalan berada di level 8% hingga 12%.

Adapun dalam siaran pers Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang disampaikan Kamis (11/6), Kookmin Bank siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51%. Untuk saat ini, mayoritas saham Bukopin masih dimiliki oleh PT Bosowa Corporindo hingga 2,73 miliar atau setara 23,95%.

Sementara itu, Kookmin  Bank Co., Ltd. memiliki 2,56 miliar saham atau setara 22%. Di sisi lain, negara Republik Indonesia tercatat punya 1,04 juta saham atau 8,92% saham. Masyarakat memiliki 5,32 juta saham atau setara 45,69%.

Baca Juga: Emiten bank BUMN kabarnya bakal suntik Bukopin, simak kata analis berikut ini

Akan tetapi, berdasar catatan sebelumnya, salah satu sumber Kontan.co.id bilang bahwa emiten pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga akan menjadi salah satu pihak yang akan menyuntikkan dana segar kepada Bukopin. Sebagai gantinya, emiten berkode BBNI itu akan mendapatkan aset-aset kredit Bukopin yang masih bagus. Bahkan, sumber Kontan yang lain menyebutkan, emiten perbankan BUMN lain juga disiapkan masuk Bukopin melalui rights issue itu.  

Menanggapi hal ini, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan bilang skema semacam itu akan memperingan kerja BBNI. Sebab, dengan mendapatkan aset-aset kredit yang baik dari Bukopin, porsi penyaluran kredit BBNI akan semakin tinggi.

Sementara bagi Bukopin, kehilangan kredit-kredit sehat akan memberatkan. Apalagi di tengah kondisi seperti saat ini, di mana sektor perbankan tengah sangat selektif menyalurkan kreditnya.

Baca Juga: Sah, KB Kookmin Bank bakal jadi pengendali Bank Bukopin

Walaupun terkesan menguntungkan bagi BBNI, tidak serta merta penyuntikan dana itu menjadi sentimen positif. Pelaku pasar masih akan melihat besarnya dana yang digelontorkan dan seberapa baik kualitas aset kredit yang diambil alih. Selain itu, pelaku pasar juga melihat alasan di balik masuknya saham-saham BUMN ke Bukopin. Didorong alasan bisnis atau ditugaskan pemerintah untuk menyelamatkan bank-bank kecil yang kesulitan likuiditas.

"Ketika informasi belum lengkap agak sulit memposisikan ini good news atau bad news. Tetapi, kalau dari sisi Bukopin ini kabar baik," jelas Alfred ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (11/6). Valuasi Bukopin saat ini dinilai sangat murah, dengan PBV yang mencapai 0,2 kali.

Secara short term, saham Bukopin yang akan lebih diuntungkan. Asal tahu saja, pada perdagangan Kamis (11/6), saham BBKP ditutup menguat 2,42% ke harga Rp 169. Sementara BBNI ditutup melemah 6,86% ke harga Rp 4.210.

Baca Juga: Sampai babak final, Kookmin Bank bakal jadi pemegang saham pengendali Bukopin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×